kupasbengkulu.com- Walikota Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE melalui Kabag Humas Pemkot Bengkulu, Salahudin Yahya, S.Ag, M.Si, menjelaskan bahwa para pelajar yang terlibat tawuran tak akan dikeluarkan dari sekolah.
“Efek jera diberikan, tapi bukan dengan mengeluarkan pelajar tersebut dari sekolah, melainkan dengan memberikan pemahaman nilai agama, salah satunya dilaksanakan pesantren kilat atau ‘Bengkel Iman’,” ujar Salahudin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/01/2014).
Dijelaskan Salahudin, yang harus digali adalah akar masalah yang menjadi penyebab aksi tawuran antar pelajar, bukan akibatnya. Dikhawatirkan jika pelajar tersebut dikeluarkan dari sekolah, maka akan menambah lagi kriminalitas atau tingkat kenakalan remaja di Kota Bengkulu.
“Jelas ini kenakalan remaja yang disebabkan kurangnya kecerdasan spiritual, maupun kurangnya perhatian terhadap keimanan pelajar. Jika dikeluarkan, takutnya akan membangkitkan kemarahan dan dendam. Dengan ‘Bengkel Iman’ diharapkan dapat mengubah pola pikir pelajar,” ujar Salahudin.(val)