kupasbengkulu.com – Mardin Saogo (21), mahasiswa semester 5 Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), korban tenggelam di Muara Jenggalu, Senin (28/07/2014), sekitar pukul 18.01 WIB, atau sekitar 20 jam belum berhasil ditemukan tim gabungan.
Dalam pencarian tersebut, tim gabungan, seperti, Pol Air, Basarnas, BPBD Kota Bengkulu, serta sejumlah kerabat dari asrama STTAB dan jemaat Gereja GEKISIA Kota Bengkulu, menyisiri tepi pantai dan tengah laut dengan menggunakan perahu karet.
Salah seorang Dosen STTAB, Pdt. Maruli Panggaben mengatakan, pencarian terus digelar dengan menyebar tim ke beberapa titik lokasi. Mulai dari, Muara Jenggalu, Kualo, hingga Pantai Pulau Baai.
 ”Dia (Mardin,red) diduga tersedot pasir dipusaran, sehingga sulit ditemukan. Namun, kami masih menyisiran bersama tim gabungan,” kata Pdt. Maruli, saat ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (29/07/2014).
 Sebagaimana diketahui, pada saat kejadian Mardin sedang bermain di air laut bersama rekannya, Wahyu, Johan, Pianus dan Aan, sekitar pukul 16.30 WIB di Muara Jenggalu. Melihat kondisi air tenang. Beberapa dari mereka memutuskan berenang ke tengah laut.
Seketika itu, air pasang langsung menyeret Pianus. Sementara, Mardin berupaya menyelamatkan Pianus yang tak sadarkan diri. Saat mengangkat tubuh Pianus ke tepi pantai, tubuh Mardin langsung digulung ombak.
Sementara hingga saat ini, pihak keluarga Mardin di Mentawai tengah dalam perjalanan menuju Kota Bengkulu. Sementara korban selamat atas nama, Pianus, masih dirawat intensif di RSUD M. Yunus Bengkulu.(val)