kupasbengkulu.com – Di tahun 2015, Pemerintah Kota Bengkulu akan menganggarkan dana perbaikan Pasar Barukoto Atas dan Pasar Minggu. Hal ini dikarenakan kondisi pasar yang sudah sangat memprihatinkan sehingga tak layak pakai.
“Kami minta ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bengkulu yang memiliki tenaga teknis untuk menghitung besaran anggaran yang dibutuhkan guna perbaikan kedua pasar tersebut, sehingga saat ini kita belum tahu berapa sebenarnya hitungan yang layak agar bisa diajukan anggarannya,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Tony Elfian.
(Baca juga: Pasar Minggu Riwayatmu kini..)
Hingga saat ini kondisi pasar yang memprihatinkan menjadi salah satu alasan pasar menjadi sepi. Seperti halnnya di Pasar Barukoto, untuk mengatasi kondisi tersebut, pemerintah Kota Bengkulu telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana, salah satunya dengan memasang lampu di sejumlah titik guna membantu penerangan para pedagang.
“Pemerintah telah berupaya, walaupun belum sepenuhnya. Para pedagang di sana meminta penerangan, kami sudah coba memasang lampu di sejumlah titik, namun tampaknya belum mampu untuk menarik minat para pembeli,” kata Tony lagi.
Tony mengharapkan agar tercipta kerjasama di antara banyak pihak, tak terkecuali pedagang untuk membuat pasar Barukoto menjadi ramai kembali.
“Perlu kerjasama banyak pihak, termasuk para pedagang. Seharusnya mereka juga jangan hanya mengandalkan penerangan dari pemerintah saja. Pada setiap toko diharapkan untuk menghidupkan lampu di malam hari sehingga suasana di sana benar-benar hidup,” tambah Tony.
Tidak hanya itu, dirinya menambahkan agar ke depannya seluruh aktivitas jual beli dilakukan di dalam pasar Barukoto. Tidak seperti pada bulan Ramadhan ini, para pedagang malah menciptakan lokasi berjualan baru di luar pasar.
“Diharapkan kedepannya aktivitas dipusatkan di dalam pasar, jangan ada yang di luar pasar. Contohnya seperti sekarang, para pedagang menjual makanan berbuka puasa di luar pasar bahkan agak jauh di antara bangunan view tower dan kantor pos, sehingga konsentrasi justru ke sana. Kalau begini sampai kapan pasar bisa ramai,” tandasnya. (val)