Bengkulu Utara, kupasbengkulu.com – Ratusan hektare lahan perkebunan sawit di Kabupaten Bengkulu Utara siap untuk dilakukan penanaman kembali (replanting). Hal ini seperti diungkapkan Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar. Dia mengatakan lahan yang akan direplanting merupakan lahan plasma dari PT Agricinal seluas 300 hektare.
“Ini salah satu program Gapki dalam rangka membantu petani-petani sawit yang ada di Bengkulu, untuk replanting dengan menggunakan dana dari BPDP KS. Luasannya minimal 300-800 hektare sekali replanting,” ujarnya, Selasa (31/05/2016).
BPDP KS merupakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, yang mana untuk tahun 2016 pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp 800 miliar hingga Rp 1,25 triliun. Alokasi tersebut bersumber dari pungutan ekspor produk CPO dan Produk hasil sawit lainnya, yakni sebesar 50 US dollar/ ton CPO yang sudah dipungut sejak 16 Juli 2015.
Dana BPDP KS ini akan digunakan untuk subsidi biodisel, replanting, pendidikan anak petani, infrastuktur, dan kegiatan penelitian. Untuk program replanting ini sebelumnya juga telah dilaksanakan di Pekan Baru.
“Kita usahakan dana ini untuk membiayai replanting. Setelah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi, ada sekitar 300 hektare plasma di Bengkulu Utara dari PT. Agricinal. Sekarang kami sedang mempersiapkan ini, termasuk rekening bank,” ungkapnya.
Kendati demikian, dia menambahkan bukan berarti dana replanting ini dibiayai sepenuhnya oleh BPDP. Dana yang akan diserahkan kepada petani sekitar Rp 25 juta per hektare. Namun sebelumnya petani harus mempersiapkan rekening bank terlebih dahulu.
“Karena ini plasma mungkin nanti bisa dibantu juga dari pihak PT Agricinal untuk membackup ini,” lanjutnya.
Dia menambahkan saat ini pihaknya sedang melakukan pengecekan lokasi untuk kemudian diajukan ke BPDP.
“Program ini akan berkesinambungan. Terlebih pemerintah daerah juga minta Gapki untuk ikut mensejahterakan petani sawit di Bengkulu ini,” tandasnya. (val)