
kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah, S.Ag, M.Pd, Jumat (20/12/2013), sekitar pukul 13.31 WIB, menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2014, ke 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
Dalam penyerahan DIPA ke 10 kabupaten dan kota, 4 kabupaten/ kota belum dapat menerima DIPA. Pasalnya, dalam pengambilan DIPA bupati/ wakil bupati dan walikota/wakil walikota mengutus Sekretaris Daerah (Sekda). 4 kabupaten/ kota yang tak terima DIPA tersebut, yakni Kabupaten Mukomuko, Rejang Lebong, Lebong dan Kota Bengkulu. Akibatnya, perwakilan dari 4 kabupaten dan kota itu pulang dengan tangan kosong.
Penyerahan DIPA hanya diberikan kepada, Bupati Kepahiang, Drs. H. Bando Amin Kader, M.M, Bupati Bengkulu Utara, Bupati, Dr. Ir. H. M. Imron Rosyadi, MM, M.Si, Bupati Seluma, Bengkulu Selatan dan Wakil Bupati Kaur.
”Pengambilan DIPA tahun 2014 ini harus diambil bupati atau wakil bupati. Jadi, kalau ada utusan dari kabupaten atau kota yang mengutus sekda maka DIPA itu belum kita serahkan,”kata Junaidi, saat penyerahan DIPA tahun 2014 di Gedung Serba Guna Sekretariat Daerah (Setdaprov) Bengkulu, Jumat (20/12/2013).
Junaidi mengatakan, DIPA se Provinsi Bengkulu tahun 2014, sebesar Rp 7,44 Triliun. Jika dipersentasekan DIPA 2014 meningkat sebesar 12,55 persen atau setara dengan Rp. 1,55 Triliun dari tahun 2013. Selain itu, untuk dana APBN Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) provinsi juga mengalami peningkatan sebesar Rp 200 Miliar dari tahun 2013 menjadi Rp 3,62 Triliun di tahun 2014.
”DIPA tahun 2014 memang mengalami peningkatan 12,55 persen. Begitu juga dengan APBN provinsi yang ikut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,” jelas Junaidi.
Ia menambakan, DIPA se Provinsi Bengkulu sejak 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan, di tahun 2012 DIPA sebesar Rp 6,3 Triliun, 2013 sebesar Rp 6,6 Triliun dan di tahun 2014 sebesar 7,44 Trilun. Dengan adanya peningkatan tersebut, terang Junaidi, diharapkan 10 kabupaten dan kota dapat meningkat pertumbuhan ekonomi, mengurangi angka pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu.
”Kita dari Pemerintah Provinsi Bengkulu berupaya agar DIPA setiap tahun terus naik,” demikian Junaidi.(vee)