Bengkulu, kupasbengkulu.com – Sebanyak 41 persen luasan Kabupaten Mukomuko dikuasai oleh 9 perusahaan perkebunan skala besar. Sementara 172 Ribu jiwa masyarakatnya terjepit di 59 persen sisa luasan.
Hal ini terungkap dalam Lokakarya Kajian Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko yang digelar Yayasan Genesis di Mukomuko, Rabu (16/3/2016).
Manajer Program Genesis, Supintri Yohar, mengemukakan luasan Kabupaten Mukomuko sebanyak 4.037 kilo meter per segi.
Di mana Area Peruntukan Lain (APL) 43 persen, dan kawasan hutan 57 persen.
“Luasan perusahaan perkebunan skala besar mencapai 175,3 ribu hekatare atau 41 persen luasan Mukomuko,” kata Supintri Yohar.
Supin menyatakan kondisi ini mengakibatkan turunan ke banyak sektor, kerusakan hutan, kerusakan sungai dan lainnya.
Genesis menawarkan pengkajian ulang tata ruang Kabupaten Mukomuko dengan mengacu Perpres 13 Tahun 2012 tentang Tata Ruang Sumatera Berbasis Ekosistem.
“Saat ini pemerintahan baru harus menyelesaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam waktu enam bulan ke depan, jika RPJMD tidak mengacu pada Perpres maka apapun kegiatan pemerintah daerah tidak akan disetujui oleh pemerintah pusat,” ungkapnya.
Lanjut dia, RTRW dan RPJMD saat ini harus mengacu kepada pembangunan berbasis ekosistem, jangan harap program pembangunan jika Perpres tersebut tidak menjadi acuan. Acuan ini harus dibentuk dari Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Lokakarya dihadiri Bupati Mukomuko, Chorul Huda, Pakar lingkungan hidup Unib, Gunggung Seno Aji, masyarakat, dan SKPD setempat.(kps)