Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Data Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Pemerintah, Kota Bengkulu sepanjang tahun 2014 infeksi penularan rabies akibat hewan liar mencapai tiga orang.
“Untuk 2013, warga yang positif rabies yakni tiga orang, satu meninggal, pada 2014 kita temukan kembali tiga orang yang terinfeksi, syukur tidak ada yang meninggal, tetapi sedikitnya kejadian yang ditemukan tidak menjamin masyarakat bebas dari ancaman,” ucapnya.
Diawal tahun 2015 data yang terhimpun dari data Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Pemerintah Kota Bengkulu terdapat sebanyak 13.625 ekor hewan penular rabies. Dari sekian hewan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan mendata tiga hewan yang merupakan penyebab HPR (Hewan Penular Rabies).
Jumlah hewan penular yang didata pihaknya, tergolong cukup tinggi untuk cakupan seluruh wilayah kota dengan daerah yang tidak terlalu luas. Namun untuk kasus masyarakat terinfeksi rabies di kota itu masih terbilang rendah, namun dengan bertambahnya jumlah populasi hewan penular, juga meningkatkan kerentanan masyarakat terkena virus tersebut.
“Yang paling banyak adalah anjing liar, populasi terbilang tinggi dan anjing liar sulit untuk diawasi kembang biak serta kesehatannya,” Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kota Bengkulu, Matriani Amran di Bengkulu.
Dinas peternakan setempat meminta kepada warga setempat untuk sadar kesehatan, dengan memperhatikan kesehatan lingkungan tempat tinggal. Sehingga penyakit seperti inveksi virus rabies tidak menular ke masyarakat.
“Kita minta masyarakat untuk sadar dan memberikan vaksin secara rutin terhadap hewan peliharaan, lebih baik mencegah daripada mengobati,” imbaunya.(dex)