kupasbengkulu.com – Terkait aksi demo pengusutan kasus honorer RSMY yang diduga melibatkan Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, di dekat gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (1/9/2014) pagi, dengan mengatasnamakan Komunitas Pemuda Lembak Bersatu. Direktur Yayasan Lembak Bengkulu, Usman Yasin angkat bicara. Ia menegaskan, jika aksi tersebut diduga mengatasnamakan etnis Lembak. Sebab, kata dia, dirinya sama sekali tidak mengetahui komunitas tersebut.
(Baca juga : Puluhan Pemuda Lembak Unjuk Rasa Desak Junaidi Hamsyah Mundur)
”Sebaiknya jangan membawa etnis, kalau mau demo silahkan saja. yang jelas, saya selaku Ketua Yayasan Lembak, keberatan siapa pun mencaplok namo Komunitas,” tegas Usman, saat dihubungi via telepon genggamnya, Senin (1/9/2014).
Aksi demo yang digelar, lanjut dia, memiliki aroma politik yang sama sekali tidak mendukung program dari pemerintah. Sebab selama ini hubungan, suku Lembak dengan pemerintah masih baik.
”Mereka membawa komunitas Lembak dasarnya apa?,” tanya Usman.
Ia mengimbau, massa yang menggelar aksi demo jangan lagi membawa nama Komunitas Lembak. Sementara, dibalik massa yang mengikuti aksi demo diduga bukan berasal dari suku Lemkak.
”Demo yang digelar itu memiliki unsur politik. yang jelas, komunitas pemuda Lembak Bersatu tidak ada,” demikian Usman.(gie)