Kamis, Maret 28, 2024

Anak Usia Dini di Bengkulu Pede Berbusana dari Sampah

Tampak anak usia dini saat peragaan busana yang memanfaat limbah dari sampah dalam rangka  8 tahun Mahira Mengabdi dengan tema Mahira Fair Satu Bumi Satu Dunia.
Tampak anak usia dini saat peragaan busana yang memanfaat limbah dari sampah dalam rangka 8 tahun Mahira Mengabdi dengan tema Mahira Fair Satu Bumi Satu Dunia.

kupasbengkulu.com – Sebanyak 76 anak usia dini, Sabtu (22/3/2014) mengikuti perlombaan busana bebas pantas tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK) dan tingkat SD se-Kota Bengkulu. Kegiatan yang digelar Sekolah Alam Mahira Kota Bengkulu tergolong unik.

Bagaimana tidak? seluruh peserta mesti menggunakan perhiasan dari barang bekas dan sampah anorganik disekitar lingkungan masing-masing. Mulai dari korab bekas, kadus minuman gelas, karton, bungkus plastik makanan ringan, bungkus plastik sabun cair serta bahan anorganik lainnya.

Ketua Yayasan Mahira Salima, Umi Atik mengatakan, perlombaan busana bebas pantas yang memanfaatkan bekas bahan organik sengaja digelar. Selain itu, kata Umi kegiatan itu bertujuan menyadarkan anak usia dini agar peduli terhadap lingkungan sekitar.

”Peserta dari tingkat TK sebanyak 49 peserta, tingkat SD sebanyak 27 peserta. keikutsertaan peserta itu mesti menghiasi busana dengan bahan anorganik yang tidak digunakan lagi,” kata Umi, Sabtu (22/3/2014).

Ia mengatakan, perlombaan busana barang bekas itu tidak lain untuk menyadarkan kalangan masyarakat Kota Bengkulu khususnya dan masyarakat Bengkulu pada umumnya, agar peduli terhadap lingkungan sekitar. Dengan memanfaatkan limbah rumah tangga diolah menjadi bahan yang bisa menghasilkan uang.

”Kalau 76 peserta ini menggunakan limbah rumah tangga semua, sudah berapa banyak sampah yang terselamatkan. yang jelas, kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran agar peduli dengan lingkungan.” jelas Umi.

Terpisah, Guru TK Satu Atap SD 58 Kota Bengkulu, Vina Silaen mengatakan, keikutsertaan anak muridnya memang untuk menimbulkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, tambah dia, dirinya merasa kepedulian terhadap lingkungan memang mesti di pupuk sejak usia dini.

”Di sekolah anak bimbingan saya, juga diajarkan peduli terhadap lingkungan,” terang Vina.

Sekedar mengetahui, kegiatan lomba busana pantas bebas tersebut digelar dalam rangka 8 tahun Mahira Mengabdi dengan tema Mahira Fair Satu Bumi Satu Dunia. Selain menggelar perlombaan busana, panitia juga menggelar 16 perlombaan lainnya. Diantaranya, lomba melukis tingkat SMP/SMA, lomba mewarnai tingkat PAUD, TD dan SD serta perlombaan lainnya.(gie)

Related

Lawakan Felix Seda yang Lecehkan Najwa Sihab Berakhir Minta Maaf

Lawakan Felix Seda yang Lecehkan Najwa Sihab Berakhir Minta...

Kalah dari Jepang, Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Babak 16 Besar Jika Ini Terjadi

Kalah dari Jepang, Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke...

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye ...

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye ...

DPMD Seluma Segera Tindaklanjuti Penguduran Diri Kades Kungkai Baru

DPMD Seluma Segera Tindaklanjuti Penguduran Diri Kades Kungkai Baru ...