Dalam beberapa hari ini percakapan di ruang publik dan di lorong-lorang kampus, sedang riuh memperbincangkan soal profesor. Walaupun bagi orang kampus, profesor itu bukan sesuatu...
Begitulah. Tempe merupakan makanan favoritku. Terutama setelah merasakan belajar di lingkungan pesantren. Lingkungan belajar yang nyaris tidak tersentuh oleh tradisi keluarga besarku.
Padahal, akar tradisi pesantren...
Cerpen: Benny Hakim Benardie
Pekikan pengadu burung dara kian mengusik tidur siangku. Belum lagi suara pukulan kentongan petanda burung sudah mendarat, membuat aku memaksa diri untuk...
Cerpen: Benny Hakim Benardie
Ceritera ini sudah empat dekade lebih berlalu. Tak ada lagi rasa pilu, sedih dan dendam yang berkecamuk di lerung hatiku. ‘Nasi sudah...
Cerpen:Benny Hakim Benardie
Filosof Islam tersohor bernama Ibnu Rushd bilang: “Jika kau ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah segala sesuatu yang batil dengan kemasan agama”.
Rindangnya pepohonan Erru...
Cerpen: Benny Hakim Benardie
Aroma amis ikan terasa menyengat, saat kereta angin mendorat melintas daerah Kota Tua Pasar (Marga) Bengkulu nangterlenakan. Deburan ombak dan teriakan penarik...
Cerpen: Benny Hakim Benardie
“Tidurlah Amna, Dang lagi buat pekerjaan kantor. Kamu jangan ke luar pintu, nanti diganggu polisi Inggris yang lagi menggila. Mana Encik Naurinnah...
Cerpen Karangan: Benny Hakim Benardie
Awan kelabu tampak berarak menuju barat. Sang mentari pun sudah mulai bergerak tenggelam di ujung ufuk timur. Senja berbalut mega merona...
Oleh: Benny Hakim Benardie
Perjuangan seorang ayah baru disadari Abeng sejak dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Saat itu dirinya baru menjelang melihat pergulatan ayahnya...
Cerpen: MeKaSa
Bila esok hari datang kembali seperti sedia kala, dimana aku bisa tertawa lepas tanpa melihat mimpi buruk. Aku tidak ingin mengingat hari-hari ini...