
Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Menanggapi penetapan kebijakan kenaikan harga tersebut muncul pendapat beragam dari masyarakat. Sumiati, seorang Ibu Rumah Tangga mengaku dilema dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Jujur saya terkejut mendengar pengumuman kenaikan harga BBM tadi malam, tapi apa boleh buat. Dibilang keberatan ya saya keberatan, tapi menurut berita yang saya tonton di televisi bila harga BBM tidak dinaikkan akan berdampak pada ekonomi bangsa,” ujar Sumiati, saat ditemui usai pengisian BBM di SPBU Padang Jati, Kota Bengkulu, Selasa (18/11/2014).
Ia meminta, kepada pemerintah agar bijaksana dengan memberikan kompensasi untuk mengimbangi kenaikan harga. Seperti halnya melakukan operasi pasar, agar harga kebutuhan pokok tidak ikut melonjak.
“Biasanya kan seperti itu, saat harga BBM naik harga kebutuhan pokok juga naik. Karenanya, saya berharap agar hal seperti itu dapat ditekan, jadi tidak apa-apa harga BBM naik, tapi sebaiknya harga sembako tidak ikut naik,” tambahnya.
Lain lagi dengan Wancik, seorang supir angkot di Kota Bengkulu. Menurutnya, selaku warga negara yang baik harus bersikap positif atas kebijakan pemerintah. Wancik juga mengaku belum mengetahui pengaruh kenaikan harga BBM terhadap pendapatannya.
“Belum tahu, kalau hari ini jumlah penumpang masih seperti biasa. Rencananya, siang ini Dishubkominfo akan melakukan rapat penetapan kenaikan ongkos angkot sementara. Yang jelas apapun kebijakan pemerintah kami dukung, asal kebijakannya berpihak pada sopir angkot,” demikian Wancik.(beb)