Bengkulu, kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah mengemukakan pihaknya akan mengembangkan teknik persawahan yang dipadu dengan peternakan itik dan kolam ikan sebagai potensi wisata.
“Saat ini kami sedang melakukan kajian ribuan hektare sawah yang akan dialiri irigasi dipadu dengan peternakan itik lokal (talang benih) dipadu dengan kolam ikan,” kata Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, belum lama ini.
Ia juga katakan telah bertemu dengan para petani sawit yang berjanji akan mengganti tanaman sawit mereka bila pemerintah menyediakan aliran irigasi yang baik untuk sawah yang telah atau baru.
Sementara untuk pengembangbiakan itik lokal, Pemprov Bengkulu telah memfasilitasi peternak dengan menyuplai 6.000 bibit.
“Saat ini baru terpenuhi 4.500 bibit itik, dan akan terus kita tingkatkan dan disuplai ke seluruh daerah di Bengkulu,” lanjutnya.
Sedangkan kolam ikan kata dia, akan dipadukan dengan sawah. Ide ini lanjutnya juga akan mendongkrak kunjungan wisata Bengkulu dan produksi gabah.
Guna memenuhi ide itu pemrpov kata dia telah menanggarkan dana untuk perbaikan dan pembuatan jalan sentra pertanian. Sementara dana perbaikan irigasi akan diusulkan pada APBD 2016.
Gubernur meyakini jika intensifikasi pertanian ditingkatkan Bengkulu akan mendapatkan tambahan produksi gabah menjadi 24 ribu ton per tahun. Saat ini berdasarkan data 2013 Bengkulu mampu menghasilkan gabah sebanyak 626 ribu ton.
Keluhan terhadap rusaknya irigasi pertanian di Bengkulu sempat menjadi kritik petani, Aprizal misalnya warga Desa Tanjung Seru, Seluma mengungkapkan rusaknya saluran irigasi mengakibatkan produksi padi mereka turun drastis.
“Kalau kami tunggu pemerintah memperbaikinya bisa mati kelaparan, karena itu petani melakukan perbaikan irigasi secara swadaya dan semampunya,” pungkas Aprizal.(kps)