Rabu, April 24, 2024

Berburu Tas KW di Guangzhou

APJedit

 

kupasbengkulu.com – Ada papan larangan untuk membeli barang tiruan atau palsu disertai dengan ancaman hukumannya di gerbang masuk San Yuan Lie, Guangzhou, tapi pembeli seluruh dunia datang ke tempat ini setiap hari untuk membeli produk tas dan kulit yang kita kenal di sini sebagai produk KW. Transaksi yang berlangsung di sini bisa mencapai jutaan dolar per hari.

San Yuan Lie adalah pusat produk kulit dan tas terbesar di Guangzhou. Ada beberapa mall dan satu pusat perbelanjaan yang terkenal yakni di pertokoan underground-nya karena harga di sini memang lebih murah. Jika melihat barang yang ada didisplay mereka, kita akan melihat produk yang hanya mirip saja, misalnya “LV” menjadi “BV”, “Chrocodile” menjadi “Clocodile”. Cara ini dilakukan pedagang untuk menghindari jerat hukum. Louis Vuitton adalah merk paling banyak dipalsukan di Cina, kerugian atas pemalsuan ini mencapai miliaran dolar Amerika.

Tapi persoalannya banyak buyer yang meminta produk yang bukan saja mirip tapi yang aspal atau asli tapi palsu. Nggak usah khawatir, tunggu 15 menit, mereka akan bawakan Anda brand-brand terkenal. Saya bukan pembeli, saya ke sini hanya membeli satu dua untuk oleh-oleh saja. Tapi transaksi dalam jumlah besar banyak dilakukan oleh orang Indonesia, Arab, bahkan dari Eropa dan Amerika Latin.

Pembeli Indonesia pun punya dua tipe, ada pembeli yang kontenaran dan ada pula pembeli hand carry. Cuma bawa tas besar, pergi bertiga dan langsung membeli. Yang mereka beli memang bukan tas-tas KW, tapi dompet, ikat pinggang dan pernak-pernik lainya. Saya ketemu pembeli dari Pamulang dan iseng saya tanyakan bagaimana bisa lolos dari pemeriksaan Bea Cukai. “Ini saya bawa orang Bea Cukai,” ujarnya. “Hmmm … oke,” ujar saya terdiam.
Harga memang relative murah, untuk tas KW misalnya dengan merk Burberry yang di Mangga Dua bisa dijuan 750.000 sampai 1 juta, sebenarnya di sini cuma dijual 100 sampai 200 yuan saja, atau 300 ribuan. Tapi ini KW1, artinya kualitas kulit bagus, jaitan rapid an tentu tanpa merk, nanti merknya diberi terpisah, supaya baik pembeli atau penjual tak bermasalah

Tak hanya di San Yuan Lie, di Beijing Lu, kawasan down town-nya Guanzhou, para penjual barang KW ini mengincar pembeli perseorangan yakni turis. Yang mereka tawarkan memang brosusr, jika Anda setuju Anda akan diajak masuk ke gang-gang sempit di Beijing Lu untuk memilih barang yang Anda sukai. Tapi jika Anda merasa ini berisiko, cukup tunggu di Mc Donald, sambil Anda makan barang sudah bisa Anda dapatkan. Produk yang mereka tawarkan bukan saja tas, tapi juga jam tangan dan sepatu.

Memberantas barang-barang palsu memang tak mudah di Cina. Pemerintah Cina pun gencar melakukan operasi. Tapi ini konsekuansi ketika pabrikasi hampir semua merk terkenal dunia dikerjakan di China. Tecatat hampir 40 ribu merk berbagai macam produk dikerjakan di daratan Cina. Sehingga dummy, konsep, disain dan lain-lain bisa jatuh ke tangan industri rumahan atau bahkan skala besar seperti di Guangzhou ini, utk membuat produk serupa dengan kualitas yang diturunkan.

Penjualan barang-barang palsu ini diorganisir oleh mafia. Di San Yuan Lie, meski ada peringatan, meski ada petugas yang berjaga, tapi sepertinya mereka tahu sama tahu untuk terus membiarkan produk-produk KW ini tetap menggeliat.(Apni Jaya Putra)

 

Related

Desa Belitar Seberang Urutan Ketiga Vote ADWI 2022, “Mela Kito Dukung”

Kupas News, Bengkulu – Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)...

Air Terjun Sengkuang Rekomendasi Tempat Piknik Hingga Swafoto

Kupas News – Air Terjun Sengkuang merupakan tempat wisata...

Pesona Alam Kota Baru Santan Ikon Pariwisata Baru di Provinsi Bengkulu

Kupas Traveling – Banyak tempat-tempat wisata di Bengkulu yang...

Pulau Enggano Surga Dunia Wisata yang Tersembunyi

Enggano merupakan sebuah pulau terluar di Indonesia yang terletak...

Tiga Dosen Muda Latih Perangkat Desa Rindu Hati Dukung Wisata Unggulan

Kupas News - Dalam rangka mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan...