Seluma, kupasbengkulu.com – Maraknya prostitusi dan tingginya kasus asusila dikabupaten Seluma membuat pihak organisasi islam Muhammadiyah angkat bicara, hal ini juga berdasarkan hasil razia yang digelar tim gabungan Satpol PP,Sat Sabhara Polres dan anggota TNI Kodim 0425 Seluma beberapa waktu lalu.
“Bisnis lendir di seluma sudah menahun, itu berlangsung sebab indikasinya dibekingi oknum aparat, oknum pejabat hingga oknum penggiat LSM, Pemda Seluma harus mengalokasikan anggaran untuk operasional razia rutin,”kata Pimpinan Daerah Muhammadiyah Seluma Herwan Saleh sabtu (26/11/2016).
Menurutnya harus ada tindakan tegas dari pihak Pemda dan Kepolisian, mengingat jika dibiarkan akan merusak generasi penerus bangsa, ditambah lagi kasus asusila yang terus menghantui masyarakat sejak setahun terakhir ini.
“PSK yang dari Seluma diikutkan latihan kerja di BLK dan diberi modal untuk usaha, apa bila ada perda barulah dikenakan denda tindak pidana ringan,”jelasnya.
Harusnya tambah dia, pihak kepolisian menerapkan Undang Undang nomor 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) kepada mucikari dan pembeli yang ancaman hukumannya pidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling tinggi 15 tahun serta pidana denda paling sedikit Rp 120 juta dan paling banyak Rp 600 juta.
“Jika UU TPPO diterapkan tentu akan memberikan efek jera pada mucikari dan pembeli PSK,”tegasnya.
Sebelumnya tim gabungan aparat kepolisian, Satpol PP dan TNI menggelar razia gabungan di sejumlah titik kabupaten Seluma, alhasil ditemukan banyak miras dibeberapa warung remang-remang, tiga lelaki hidung belang dan termasuk sembilan PSK diamankan oleh petugas.(Sep)