Bengkulu Selatan, Kupasbengkulu.com-Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud menilai ada yang ingin menjatuhkan dirinya dari jabatannya sebagai Bupati Bengkulu Selatan, terkait pemeriksaan, penggeledahan Badan Narkotika Nasional Provinisi (BNNP) Bengkulu di ruang kerjanya kemarin.
Dirwan mendesak pihak BNNP memberi tahu siapa yang melaporkan dirinya, Rabu (11/05/2016).
Pengeledahan yang dilakukan BNNP diruang kerja Bupati Bengkulu Selatan selama 9 jam, pada Selasa (10/05), kini pemberitaannya menyebar dan menjadi opini nasional. Apalagi ditemukannya dua barang bukti, berupa obat tablet dan satu paket Narkotika. Ini jelas sangat memberikan dampak negatif bagi kabupaten Bengkulu Selatan khususnya.
Pada konferensi pers bersama Wabup Gusnan Mulyadi dan Sekda Bsengkulu Selatan, Rudi serta Kabag Humas pemdakab, Julius diperoleh keterangan, kalau mereka sendiri tidak tahu kronologis yang terjadi.
Termasuk Wabup juga tidak tahu kenapa CCTV yang ada di ruang staf bupati rusak, dan cerita buku tamu yang hilang. “Saya baru tahu kejadian setelah saya sampai di Manna, karena sebelumnya saya mengecek titik arum jeram yang akan dilaksanakan nanti. Hal-hal lain saya tidak tahu” kata Wabup Gusnan.
Informasi yang termutakhir menyebutkan, Bupati Dirwan Mahmud kini berada di Pulau Jawa, tepatnya daerah Wonosobo, untuk menghandiri perencanaan pembuat Pabrik Triplek.
Semetara itu Bupati Dirwan via telepon menyampaikan, kalau dirinya sedikitpun tidak punya rasa dendam dengan kejadian pengeledahan diruang kerjanya kemarin.
“Saya tidak sedikitpun ada dendam kepada yang telah memberikan laporan, mengenai hal ini. Memang benar telah ditemukan tablet pil dan satu paket Narkotika. Tapi saya minta BNNP memberikan jawaban, siapa yang telah laporkan saya, sehingga BNNP mengeledah ruang kerja saya,” jelasnya.
BNNP dapat memberikan keterangan mengenai hal itu. untuk semuanya kata bupati, tenang saja, karena saya tidak melakukan apapun yang terkait dengan laporan itu.(ade)