Rabu, April 24, 2024

Bupati Pastikan, Pasar Mingguan Tais Ditutup

Bupati Seluma saat menemui Massa

Seluma, kupasbengkulu.com – Bupati Kabupaten Seluma Bundra Jaya menegaskan bahwa pasar mingguan di Kelurahan Pasar Tais telah resmi ditutup sejak 25 Desember 2016 lalu.

Hal itu disampaikannya saat menemui massa Forum Rakyat Seluma yang menggelar aksi demo didepan halaman kantor Bupati Seluma rabu (01/02/2017).

“Kalau pasar bagus yang merasakan enak kan orang tais, bukan orang kalimantan sana,” kata Bundra.

Dia menegaskan bahwa tidak ada toleransi lagi untuk pedagang pasar mingguan tais, sebab izin operasi pasar telah dicabut dan bukan milik pemerintah.

“Malu kita sudah 13 tahun tidak punya pasar harian, kenapa pasar tais ditutup karena letaknya ditengah kota,” tegasnya.

Dia meminta dukungan masyarakat seluma untuk memajukan daerah termasuk menata kota sebab wajah kota kabupaten Seluma harus segera ditata dengan baik.

“Bukan pemerintah daerah menyengsarakan masyarakat, tapi untuk penataan kota, demi kemajuan daerah kedepan yang lebih baik,” tandasnya.

Sebelumnya forum, pedagang pasar mingguan tais menggelar aksi demo penolakan penutupan pasar tais, kemudian forum rakyat seluma juga menggelar aksi demo mendukung pemerintah, bahkan massa forum rakyat seluma mengancam akan melakukan pembongkaran sendiri jika pemerintah tidak tegas melakukan penutupan pasar mingguan tais.(sep)

Related

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye ...

DPMD Seluma Segera Tindaklanjuti Penguduran Diri Kades Kungkai Baru

DPMD Seluma Segera Tindaklanjuti Penguduran Diri Kades Kungkai Baru ...

Terindikasi Ajang Kampanye, Program Sapa Warga Bupati Erwin Disorot Bawaslu

Terindikasi Ajang Kampanye, Program Sapa Warga Bupati Erwin Disorot...

Ada ASN Jadi Calo Pegawai Bank, Sekda Seluma Dukung APH Usut Tuntas

Ada ASN Jadi Calo Pegawai Bank, Sekda Seluma Dukung...

Mahfud Semprot Gibran: Pertanyaan Receh, Ngarang dan Ngawur

Mahfud Semprot Gibran: Pertanyaan Receh, Ngarang dan Ngawur ...