kupasbengkulu.com– The Christian Chemetery atau lebih dikenal masyarakat dengan nama Makam Inggris yang terletak di Kelurahan Jitra Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu kondisinya sangat memprihatinkan, sehingga tidak mencerminkan bahwa situs sejarah yang merupakan cagar budaya yang dibanggakan.
“Saya berpikir, mungkin kebanyakan masyarakat tidak paham dengan konsep cagar budaya, yang seharusnya dijaga, dipertahankan, dan tidak boleh diganggu. Tapi coba kita lihat realitanya, ambil contoh cagar budaya makam Inggris di Kota Bengkulu. Cagar Budaya itu seharusnya tidak boleh bercampur dengan perumahan, perkantoran dan sebagainya. Karena ini akan membuat statusnya sebagai cagar budaya menjadi tidak efektif,” ungkap Budayawan Provinsi Bengkulu, Agus Setiyanto.
Cagar budaya ini nyaris tidak memiliki daya tarik sama sekali. Kondisi bangunan makam yang sudah retak, pecah, dan berlumut. Gerbangnya sama sekali tidak berpintu membuat siapa pun bebas keluar masuk. Jika ini tidak segera diperbaiki, wisatawan manapun dipastikan ogah mengunjungi tempat ini.
“Kami sudah sering mengajukan proposal dana ke Dinas terkait. Proposal dana kami ajukan setiap bulan, tapi hingga saat ini tidak ada tindak lanjut. Sebenarnya kami sebagai Tim Juru Pelihara (Jupel) menginginkan bangunan makam yang sudah retak-retak segera direnovasi, lalu diwarnai dengan cat supaya kelihatan menarik. Kami juga mengusulkan pembuatan pintu gerbang masuk yang terbuat dari besi agar kami bisa lebih efektif mengontrol orang-orang yang keluar masuk lokasi pemakaman ini,” ungkap Juru Pelihara Makam Inggris, Bustami.(cr2)