Kupas News, Bengkulu – Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu menerima kunjungan Camat Enggano Susianto di ruang kerja Kantor Bahasa provinsi Bengkulu, Selasa, (31/1). Kunjungan tersebut membahas program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) bahasa Enggano yang akan dilaksanakan pada tahun ini.
“Alhamdulillah Kepala Kantor Bahasa menyambut baik kedatangan kami. Kunjungan kami untuk membahas lebih lanjut tentang langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mendukung semua tahapan RBD di Pulau Enggano,” kata Susianto.
Susianto menjelaskan, saat ini bahasa Enggano berada pada kategori C dalam penanganan Revitalisasi, yaitu bahasa yang terancam punah. Terkait RBD, dirinya meminta kepala kantor bahasa untuk menyesuaikan tahapan dan pelaksanaanya, sebab menurut dia komunitas penutur bahasa di Enggano memiliki keterbatasan alat transportasi dari Bengkulu.
“Maka dari itu, perlu adanya waktu untuk duduk bersama antar semua unsur dan masyarakat suku Enggano sehingga target yang direncanakan dalam merevitalisasi bahasa darah ini dapat tercapai dengan baik,” tuturnya.
Ditambahkan Susianto bahwa dirinya menyambut baik kegiatan RBD yang diselenggarakan pihak Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu di Enggano. Ia berjanji akan mendukung penuh semua tahapan yang sudah disiapkan.
“Sebagai Camat, saya sangat merasakan bahwa anak-anak muda di pulau Enggano sudah sangat jarang menuturkan bahasa Enggano. Dan saya akan merancang sebuah program yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan RBD ini, yaitu program Satu Hari Berbahasa Daerah. Hanya saja regulasinya nanti akan dibicarakan secara luas bersama Pabuki, Kepala Suku, dan unsur Muspika Kecamatan Enggano lainnya,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Dwi Lily Sukmawati yang didampingi oleh Koordinator dan Anggota KKLP Perlindungan Pemoderenan Bahasa dan Sastra serta Koordinator Humas dan Kerja Sama Kantor Bahasa mengatakan pelaksanaan dan tahapan RBD bahasa Enggano akan disesuaikan melalui 5 tahap.
“Pertama dalam waktu dekat dirinya akan melaksanakan penandatangan komitmen bersama antara Kantor Bahasa dengan semua Kepala Dinas Pendididikan dan Kebudayaan yang ada di sepuluh kabupaten/kota. Kedua Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang akan dilakukan bersama pakar dan pemangku kepentingan terkait modul pembelajaran yang akan diberikan kepada para Guru Master,” kata Dwi Lily.
“Kemudian selanjutnya tahapan pelatihan guru master yang diperkirakan sebanyak 275 orang yang terdiri atas guru, fasilitator literasi, satrawan, akademinsi, dan tokoh adat di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu. Lalu tahapan pengimbasan dari guru master kepada guru lainnya dan evaluasi kegiatan yang diselenggarakan berupa Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi layaknya sebuah perlombaan berjenjang,” sambungnya. [**]