kupasbengkulu.com – Zat berbahaya seperti Merkuri ternyata bisa mengakibatkan anak mengidap autisme, sehingga diharapkan wanita yang sedang mengandung lebih selektif dalam memilih kosmetik. Demikian disampaikan Kepala UPTD PK-PLK Autis Centre Provinsi Bengkulu, Cukup, dalam acara “Workshop Guru Siswa Autis”, Jumat (3/10/2014).
“Semakin seseorang mengkonsumsi yang banyak mengandung Merkuri, kemungkinan besar anaknya menjadi anak autis,” terang Cukup.
Dijelaskannya, beberapa ciri anak yang mengidap autisme antara lain tidak mau diam (hiperaktif), susah bersosialisasi, sering memalingkan wajah (tidak mau bertatapan dengan orang lain), senang menyendiri, cenderung pemalu, dan tidak mau menghiraukan orang lain.
“Anak autis memiliki masalah dengan komunikasi. Mereka melakukan sesuatu yang tidak sesuai usianya. Sehingga kita perlu menemukan dan menggali potensinya untuk terus dikembangkan,” lanjutnya.
Disebutkan Cukup, sejauh ini ada 99 anak pengidap autisme yang dirawat di Autis Centre. Ada sebelas orang terapis, satu dokter, dan satu psikolog yang menangani.
Di Autis Centre, anak-anak ini diajarkan bagaimana melalui bakat atau kelebihan yang mereka miliki, mereka bisa mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain dalam hal ekonomi.
“Potensinya kita gali. Misalnya, mereka bisa melukis, bermain piano, dan sebagainya. Itu kita asah terus, kita ikutkan berbagai lomba sehingga mereka punya penghasilan sendiri dan tidak bergantung dengan orang lain,” katanya.
“Harapannya, para guru yang mendapat pembekalan hari ini dapat menularkan juga ilmunya dengan yang lain untuk menangani autisme, khususnya di Provinsi Bengkulu ini,” demikian Cukup. (val)