Kamis, April 18, 2024

Danrem Dorong Bulog Beli Gabah Petani dengan Harga Maksimal

Danrem 041/Gamas, Kolonel Inf. Fajar Budiman
Danrem 041/Gamas, Kolonel Inf. Fajar Budiman

Bengkulu, kupasbengkulucom –  Danrem 041/Gamas, Kolonel Inf. Fajar Budiman pihaknya telah menuntaskan program penanaman padi, jagung, dan kedelai dengan capaian 99,8 persen. Ini dalam rangka kerjasama dengan pemerintah daerah

Demikian jugaq dengan program cetak sawah, yang saat ini sudah dimulai di Kabupaten Kaur. Menyusul selanjutnya di Kabupaten Bengkulu Utara dan Seluma.

“Hal ini dilakukan sebagai dukungan terhadap program swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional,” ujar Danrem, Selasa (12/04/2016).

Saat ini yang menjadi kendala di lapangan jelas Danrem, banyaknya petani yang memilih menjual gabah dan beras ke tengkulak dibanding ke Bulog.  Ini dikarenakan persyaratan untuk menjual beras ke Bulog cukup tinggi, di samping para petani sering meminjam uang kepada tengkulak sebagai modal, sehingga terpaksa harus menjual beras ke tengkulak dengan harga rendah.

“Kita berupaya membantu petani agar hasil panennya dibeli oleh Bulog. Selama ini memang sedikit sekali yang terserap oleh Bulog,” katanya.

Persyaratan Bulog ini cukup tinggi. Di samping itu, petani sebagian besar kalau mau menanam juga sudah tidak punya modal, karena untuk pembelian bibit, pupuk dan sebagainya.
Belum panen, uangnya sudah habis, terutama di daerah-daerah yang padinya diberikan kepada tengkulak.

Dilematis
Sebagaimana diketahui, pemerintah menyatakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah dan Beras Tahun 2016, tidak mengalami perubahan sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 2015.

Harga Gabah Kering Panen (GKP) di penggilingan ditetapkan sebesar Rp 3.750 per kilogram. Sementara harga Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Bulog ditetapkan sebesar Rp 4.600 per kilogram. Sementara harga pembelian beras dalam negeri ditetapkan sebesar Rp 7.300 per kilogram di gudang Bulog.

“Harus ditekankan kepada aparat kita, agar beras ini dibeli oleh Bulog dengan harga yang maksimal. Ini dilematis kalau petani harus jual beras dengan harga yang murah,” lanjut Danrem.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Evarini mengatakan, untuk gabah atau beras dengan kualitas yang bagus, tengkulakpun berani membayar dengan harga  lebih tinggi dari Bulog. Sedangkan Bulog juga tidak mampu membeli di atas harga yang telah ditetapkan sesuai HPP.

“Untuk kualitas bagus yang dihargai sampai Rp 8000 perkilogram, Bulog juga tidak bisa membeli. Ini memang kesulitan Bulog. Namun kita terus berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik,” kata Evarini (val)

Related

Hasil Monev Penanganan Banjir Lebong Keluarkan 10 Arahan Strategis

Hasil Monev Penanganan Banjir Lebong Keluarkan 10 Arahan Strategis ...

Tahun Ini Kasus DBD di Seluma Alami Peningkatan, Begini Imbauan Dinkes

Tahun Ini Kasus DBD di Seluma Alami Peningkatan, Begini...

Kurun Waktu 4 Bulan 190 Warga Seluma Terjangkit DBD, 4 Diantaranya Meninggal Dunia

Kurun Waktu 4 Bulan 190 Warga Seluma Terjangkit DBD,...

Wagub Rosjonsyah Pastikan Bantuan Logistik Banjir Lebong Terpenuhi

Wagub Rosjonsyah Pastikan Bantuan Logistik Banjir Lebong Terpenuhi ...

DPMPTSP Kota Bengkulu Minta Pelaku Usaha Rutin Laporkan LKPM

DPMPTSP Kota Bengkulu Minta Pelaku Usaha Rutin Laporkan LKPM ...