Rejang Lebong, Kupasbengkulu.com– Pasca kasus Yuyun mencuat, tudingan miring terhadap Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong terus berdatangan.
Desa di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu itu dibilang sebagai desa tertinggal, terpencil, tidak memiliki fasilitas memadai, rendah tingkat pendidikan dan lain-lain.
Hal ini tentu saja dibantah Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah setempat, Zulkarnai. Itu sama sekali tidak benar yang berpendapat seperti itu. Berarti mereka tidak pernah berkunjung ke desa yang berjarak hampir 12 Kilo Meter dari pusat Kecamatan Padang Ulang Tanding (PUT) tersebut.
Dikatakan Zulkarnain, pertama jalur lintas dari dan menuju Desa Kasie Kasubun sudah mendapatkan hotmix. Kemudian, desa tersebut juga sudah mendapatkan fasilitas listrik dari PLN.
Dikiri dan kanan jalan menuju desa tersebut, terhampar perkebunan. Antara lain Sawit, karet, Kopi dan padi yang menjadi komoditi andalan dari daerah ini.
“Kemudian, dari rumah-rumah warga yang berada di Desa Kasie Kasubun, mulai dari Dusun 1 hingga Dusun 5, yang sudah bagus dan permanen, juga bisa tercermin ekonomi penduduk setempat,” kata Zulkarnain.
Untuk fasilitas lain, mulai dari masjid, musholah hingga gereja juga terdapat di desa tersebut. Ditambah lagi dengan SD dan SMP yang juga tersedia di Desa Kasie Kasubun.
Untuk air bersih, juga sudah difasilitasi lewat program CWSHP Tahun 2010, yang dialirkan lewat pipa sederhana kerumah-rumah.
“Jalan menuju sekolah juga dibangun oleh PNPM, sayangnya tidak dirawat oleh masyarakat pengguna,” tutur Zulkarnain.
Zulkarnain berharap, lewat pemaparan tersebut, masyarakat dapat lebih mengerti keadaan sebenarnya di Kasie Kasubun. Zulkarnain juga menyatakan, kalau keluarga Yuyun juga memiliki kebun kopi yang memiliki 3000 batang.
“Sekarang, yang penting kita lakukan untuk korban adalah mengurangi traumatik atas musibah tersebut,” pungkas Zulkarnain. (vai)