Jumat, Maret 29, 2024

Dirut Bank Bengkulu Bantah Tidak Pro Masyarakat Kecil

Direktur Utama Bank Bengkulu, Drs. H. Wimran Ismaun.
Direktur Utama Bank Bengkulu, Drs. H. Wimran Ismaun.

bengkulu, kupasbengkulu.com – Adanya penolakan dari Fraksi Gerindra di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma untuk penyertaan modal ke Bank Bengkulu, karena bank milik daerah ini dianggap tidak pro rakyat kecil seperti petani, nelayan dan pedagang kecil dibantah oleh Direktur Utama (Dirut) Bank Bengkulu, Wimran Ismaun.

(Baca Juga : Fraksi di Dewan Seluma Tegas Tolak Penyertaan Modal ke Bank Bengkulu)

Dikatakan Wimran, Bank Bengkulu merupakan bank milik Provinsi Bengkulu mustahil jika Bank Pembangunan Daerah (BPD) tidak perduli terhadap rakyat kecil.

“Bank Bengkulu memiliki visi dan misi untuk membangun Provinsi Bengkulu. Dimana peran serta dari Bank Bengkulu berkontribusi dari segi pembangunan dan mendorong para pemegang saham yaitu pemerintah daerah untuk memajukan masyarakat dari sektor infrastruktur dan ekonomi,” ujar Wimran saat diwawancara kupasbengkulu.com, Selasa (25/03/2015).

Bank Bengkulu, sambung Wimran, tidak pernah memilih kepada siapa mereka menyalurkan kredit, dalam arti tidak memihak kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS).

“Semua bisa mengajukan kredit atau pinjaman, tetapi pihaknya juga harus menganalisa apakah digunakan untuk konsumtif atau produktif. PNS menggunakan dana pinjaman tidak selalu digunakan untuk konsumtif, ada juga PNS yang menggunakan kredit sebagai kebutuhan produktif, contoh ada PNS yang menggunakan dana pinjaman untuk berkebun, ada juga untuk memajukan usaha. Saya tidak mau menanggapi hal tersebut karena itu bukan kapasitas saya dan takutnya nanti menjadi polemik,” jelas Wimran.

Disisi lain, setiap tahun para pemegang saham mendapatkan deviden dari Bank Bengkulu dan ini merupakan salah satu sumber Pendapat Asal Daerah (PAD).

“PAD itu nantinya digunakan oleh pemerintah daerah setempat untuk menumbuhkan perekonomian. Selain itu, pihaknya juga banyak membantu para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tetapi jumlahnya tidak terlalu besar seperti bank yang lain, karena kami sangat hati-hati memberikan kredit kepada nasabah,” kata Wimran.

Sementara itu Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional Bengkulu, Fauzi Nugroho membenarkan, jika BPD dari Aceh sampai Papua marketnya adalah PNS.

“Sekitar 97 persen kredit para PNS ada di BPD itu yang konsumtif dan sisanya digunakan untuk produktif. Untuk itu, kita harus menggeser pola seperti itu, bagaimana caranya para PNS menggunakan kredit itu untuk kegiatan produktif. Kita juga tidak dapat menyalahkan BPD karena, BPD juga sangat selektif dalam menyalurkan kredit. Tidak mungkinkan BPD langsung memberikan kredit begitu saja, karena jika kredit ini macet bagaimana uang ini bisa berputar,” kata Fauzi.(vee)

Related

Lawakan Felix Seda yang Lecehkan Najwa Sihab Berakhir Minta Maaf

Lawakan Felix Seda yang Lecehkan Najwa Sihab Berakhir Minta...

Kalah dari Jepang, Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Babak 16 Besar Jika Ini Terjadi

Kalah dari Jepang, Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke...

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye ...

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye ...

DPMD Seluma Segera Tindaklanjuti Penguduran Diri Kades Kungkai Baru

DPMD Seluma Segera Tindaklanjuti Penguduran Diri Kades Kungkai Baru ...