kupasbengkulu.com – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu melaporkan hasil reses yang telah dilakukan pada tanggal 1 hingga 5 Maret 2016 lalu.
“Reses ini dilakukan guna melihat kondisi dan menampung aspirasi, sehingga pembangunan lebih maksimal dan dirasakan masyarakat,” ujar Muharamin, selaku juru bicara, Selasa (26/04/2016).
Muharamin menyebutkan, terkait pembangunan infrastuktur hingga saat ini masih banyak sarana jalan yang sudah tidak layak untuk dilalui. Pengerjaan jalan yang dilakukan hanya bersifat tambal sulam saja dan tidak sesuai spesifikasi. Seperti jalan di wilayah Bengkulu Utara, Mukomuko, dan Lebong, yang mengalami kerusakan parah sehingga membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
“Perbaikan jalan hanya bersifat tambal sulam. Ini tidak maksimal, justru membuat kondisi jalan semakin parah,” tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti, mengatakan sepanjang 1.728 KM jalan provinsi, 80 persennya mengalami kerusakan. Kemudian berdasarkan data statistik, dari 1.533 desa/ kelurahan di Provinsi Bengkulu, sebanyak 670 desa atau sekitar 48 persen dalam kondisi tertinggal. Sementara, berdasarkan arahan Presiden Jokowi, 30 persen anggaran harus difokuskan kepada persoalan infrastuktur.
“Kami berharap laporan ini dapat diterima dan ditindaklanjuti berdasarkan skala prioritas,” tandasnya. (cr5)