Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Untuk mendukung tercapainya target swasembada gula di tahun 2019, Pemerintah Provinsi Bengkulu menawarkan kepada para investor untuk membuka perkebunan tebu dengan sistem kerjasama.
Disebutkan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt. Sekda) Provinsi Bengkulu, Sumardi, di Bengkulu sendiri masih memiliki lahan potensial sekitar 7.000 hektar yang siap untuk ditanami tebu.
“Pihak kementerian dibebani bagaimana dalam setahun atau dua tahun ini bisa berswasembada gula dan itu harus direncanakan, karena belum ada perkebunan tebu di sini. Provinsi Bengkulu siap untuk mensukseskan program ini,” ujar Sumardi, Kamis (09/04/2014).
Sumardi mengatakan penguasaha boleh saja membuka perkebunan tebu di Bengkulu asalkan masyarakat harus dilibatkan untuk mengelola perkebunan. Sehingga setelah pemerintah menyediakan lahannya, investor akan mendanai pemeliharaan perkebunan tebu hingga siap panen.
“Jadi kita sediakan lahan, pengusaha yang memberikan modal untuk menanam dan pemeliharaan, dan dikerjakan oleh masyarakat sekitar. Setelah itu nanti kita bagi hasil berdasarkan jumlah produksi tebu tersebut,” katanya.
Sumardi mengatakan seperti di daerah Kabupaten Bengkulu Utara dan Seluma masih memiliki banyak lahan yang belum dikelola secara produktif oleh masyarakat, sehingga setelah swasembada tebu nantinya terpenuhi, pemerintah tidak lagi harus mengimpor gula.
“Tak perlu lagi ada impor-impor gula dan segala macamnya kalau kita sendiri bisa menyediakan dari hasil bumi kita,” tandasnya.(val)