By: Cik Ben
Kegelapan, salah keunikan Pantai Panjang Kota Bengkulu. Gelap bukan berarti masyarakat takut, tapi segan. Dengan gelapnya Pantai Panjang, kita dapat melakukan uji nyali.
Padahal diseberang jalan pantai, berjejer hotel dan café. Dipinggir jalanpun tegak berdiri tiang listrik. Tapi kegelapan merupakan pilihan yang harus ditegakkan, untuk sebuah keunikan. Para pasangan insanpun tampak tak bergeming untuk sebuah ketakutan. Itulah keunikan Pantai Panjang, yang merupakan salah satu destinasi wisata andalan Provinsi Bengkulu.
“Kami nggak eh…….Kami besok ndak sekolah. Ai malle kami……Kakak ko kanji nian eh”.
“Idak papo dek…..Sekolahkan besok, tapi kinikan idak. Kakak tanggungjawab”, itulah sesekali yang acap terdengar. Banyak lagi suara yang tedengar, mungkin dapat memancing andernalin dalam gelapnya Pantai Panjang. Bukan libido.
Tak hanya gelap yang menjadi keunikan Pantai Panjang yang ditumbuhi Batang Cemara jenis Erru, tapi pepondokan yang dibuat yang dibuat asal-asalan dari kayu, mirip bangunan abad 13 Sebelum Masehi pun banyak berdiri, meskipun sedikit meredeng.
Keunikan itu sengaja dibiarkan. Bukan karena Pemerintah Daerah tak punya fulus. Bukan karena malas untuk membangun Pantai Panjang, tapi ini merupakan pembiaran untuk sebuah keunikan.
Pertanyaannya, apa salah satu dampak negatif dengan keunikan Pantai Panjang di Kota Bengkulu ini? Akan menciptakan generasi pecahbulu dan pengurus negeri akan terjangkit rabun ayam.
*Wartawan tinggal di Bengkulu
The post Girik Cik: Gelap, Uniknya Pantai Panjang appeared first on kupasbengkulu.com.