By: Cik Ben
Seorang suami kebingungan mencari arti kata selingkuh. Bukan karena dirinya gagap tehnologi atau karena otaknya dikit, tapi disebabkan dirinya harus memikirkan arti selingkuh itu ditengah dirinya dalam keadaan tertekan secara psikologis maupun birahi.
Tingkat tekanan yang dialami suami itu sudah mencapai suhu panas dingin. Hampir sama dengan seseorang lagi kambuhnya penyakit malaria tropika. Tampak biasa dalam pandangan, terasa senewen bagi yang merasa.
Saat Sang Suami dipergoki massa, atasan atau siapun, tentunya dia akan dapan mengunakan akal sehatnya mengartikan atau mendefinisikan apa itu selingkuh. Paling simple dia akan berargumen, “Selingkuh adalah ulah yang tidak jujur dan mengkhianati pasangannya. Baik itu pacar atau pasangan sahnya. Dikatakan pengkhianatan karena seseorang melanggar konsensus atas sebuah kesetiaan hubungan”.
Masalahnya adalah, saat Sang suami itu ditanyakan apakah anda selingkuh dengan wanita cantik di sebelah kamu? Saat itu yang nanya adalah isterinya mengunakan jari telunjuk. Tentunya hal inilah yang menghilangkan akal sehat. Kedunguanpun mendadak menerpa.
“Siapa bilang aku berselingkuh? Aku hanya bertandang untuk bersilaturahmi. Memang kami hanya berdua didalam rumah, tapikan tidak terjadi pemecian (Tak terjadi apa-apa). Tentunya sang isteri tak terima. Apalagi melihat wanita yang dekat suaminya cantik, bening dan botoh. Tak puas jawaban Sang Suami, isterinya naik pitam. Tak ada lagi panggilan Papi seperti hari biasa, selain kata kau dan kau.
Sang suami akhirnya kian gelagapan. Dia mencoba tegaskan pada isterinya, kalau dia berani sumpah. Dia tidak berzina, Dia ngaku cuma nyari geli aja. Bilang orang Betawi, “sumpe lu…….Bubur sumsum tumpe di muke lu”.
Percekcokan kian menjadi. Tapi mendadak, isterinya diam dan memeluk suaminya sembari berbisik. “Maafkan aku Papi. Mami percaya Mami tahu ini hari Kamis. Kan penyakit gula Papi sudah seminggu tinggi!”
Akhirnya mereka bertiga berpelukan. Masyarakat yang hadir terkesima. Lupalah aturan adat yang bisanya berlaku. Lupa kalau zina itu ada dua. zina kering sama zina basah.
Seorang ketua lingkungan balik kanan sembari ngedumel. “Untung kamu bukan ASN atau Caleg. Kalu tidak, kamu bisa bermasalah dan selesai”, katanya.
Wartawan tinggal di Bengkulu Kota
The post Girik Cik: Papi Kaga’ Selingkuh, Tapi Nyari Geli Doang appeared first on kupasbengkulu.com.