kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah, mengklaim, sejak tahun 2006 hingga 2013 atau 7 tahun terakhir Provinsi Bengkulu berhasil mempertahankan swasembada beras. Hal ini dilihat dari peningkatan produksi padi dari tahun 2012 sebesar 581.911 Ton menjadi 622.831 Ton di tahun 2013 atau meningkat 7,03 persen.
“Kita berhasil mempertahankan swasembada beras ini dilihat dari peningkatan hasil produksi padi,” kata Junaidi, Sabtu (29/3/2014).
Peningkatan di sektor pertanian dan ketahanan pangan lainnya, lanjut Junaidi, adanya peningkatan hasil produksi kedelai dari 2.317 Ton di tahun 2012 naik menjadi 3.987 Ton atau meningkat sebesar 72,07 persen.
“Kita juga memperkuat cadangan pangan dari 20 ton menjadi 30 ton di tahun 2013,” bebernya Junaidi.
Selain itu, lanjut Junaidi, produksi komoditas perkebunan unggulan di Bengkulu sebanyak 637.969,4 Ton. Tidak hanya itu, produksi daging ternak meningkat sebanyak 5.494 Ton, produksi perikanan sebanyak 98.219,89 Ton. Bahkan, tambah Junaidi, populasi ternak sapi dan kerbau meningkat sebesar 4 persen.
“Tingkat konsumsi beras di Bengkulu menurun, dari 111,3 Kg/Kapita/tahun menjadi 101 kg/kapita/tahun,” imbuh Junaidi.
Junaidi mengakui, dalam program ini juga ditemui permasalahan maraknya kegiatan alih fungsi lahan pertanian dan belum maksimalnya produktifitas petani serta sulitnya akses petani terhadap sarana produksi pertanian.
Solusinya, harap Junaidi, pemerintah kabupaten dan kota mencegah alih fungsi lahan serta meningkatkan program pemberian bantuan baik dalam bentuk permodalan, bibit/benih, pupuk, pestisida, alsintan, perbaikan irigasi pertanian, pelatihan dan peningkatan akses pemasaran bagi petani.
“Program prioritas revitalisasi pertanian dan ketahanan pangan tahun 2013, Pemrov mengalokasikan anggaran sebesar Rp 73,19 Miliar, dari angka tersebut alokasi dana yang terrealisasi sebesar Rp 61,67 Miliar atau 84,25 persen,” demikian Junaidi.(gie)