
kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, H. Junaidi Hamsyah, berkeinginan untuk mengkolaborasikan antara seni Dendang Rejang dengan seni Dendang Serawai, demikian disampaikannya dalam pembukaan pagelaran seni Wayang Kulit oleh dalang Ki Manteb Soedharsono di pelataran Sport Centre Kota Bengkulu, Sabtu Malam (31/05/2014).
Acara berlangsung meriah, makin larut malam, semakin banyak masyarakat yang berbondong-bondong datang untuk menyaksikan pementasan Wayang Kulit tersebut.
“Memang MPR RI tidak salah memilih Bengkulu sebagai tempat penyelenggaraan acara, karena Bengkulu juga sebenarnya punya banyak kebudayaan yang bisa diekspos untuk memberikan nilai tambah pada perekonomian dan kebudayaan itu sendiri,” ujar Junaidi.
“Manalagi ditambah aspek sejarah yang merupakan mata rantai nasionalisme di Indonesia, sehingga kebudayaan menjadi media efektif reaktualisasi agar nilai-nilai Pancasila senantiasa menaungi RI,” lanjutnya.
Disebutkan pimpinan MPR RI sebelumnya bahwa wayang kulit dan beberapa jenis kesenian wayang lainnya saat ini digunakan sebagai media sosialisasi empat pilar kebangsaan oleh MPR RI. Oleh karena itu Junaidi berharap salah satu kesenian Bengkulu juga dijadikan media sosialisasi dari empat pilar kebangsaan tersebut.
“Walau Bengkulu tidak punya Wayang, tapi Bengkulu punya Seni Dendang yang biasa dimainkan untuk acara semalam suntuk seperti kesenian Wayang Kulit ini. Kita bisa kolaborasikan antara Seni Dendang Rejang dengan Seni Dendang Serawai, pasti tidak kalah menariknya dengan kesenian Wayang Kulit dari Jawa ini,” pungkasnya. (val)