
Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah dalam sambutannya pada pembukaan seminar nasional kebangsaan, Sabtu (31/05/2014).
kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, H. Junaidi Hamsyah, menyebut pengasingan Bung Karno di Bengkulu pada tahun 1938-1942 sebagai “Diklat Ritual”.
Menurutnya, istilah tersebut lebih cocok dibandingkan menggunakan kata “pengasingan”.
“Saya kurang setuju dengan bahasa orang jaman dulu. Masa disebut pengasingan, seolah-olah Bengkulu ini tempat terpencil yang tidak diketahui orang banyak,” canda Junaidi dalam sambutan pembukaan seminar nasional kebangsaan, Sabtu (31/05/2014).
Seminar nasional kebangsaan ini bertema kepemimpinan nasional dan demokrasi kita dalam bingkai NKRI. Hadir sebagai nara sumber Gubernur Bengkulu, H. Junaidi Hamsyah, Wakil Ketua MPR RI Dr. Ahmad Farhan Hamid,MS., serta Rektor Universitas Bengkulu, Ridwan Nurazi.(val)