kupasbengkulu.com – Ternyata tidak hanya Harimau Sumatera saja yang menjadi sasaran para pemburu liar di wilayah Provinsi Bengkulu, khususnya yang termasuk kedalam wilayah taman Nasional kerinci Sebelat (TNKS).
Dua hewan lain, Landak Sumatera (Hystrix Thecurus sumatrae) dan Trenggiling (Paramanis javanica). Kedua hewan yang disebut terakhir juga sama-sama dalam kondisi berisiko punah, apabila perburuan liar tidak dihentikan.
Kabid Wilayah 3 TNKS Bengkulu Sumatera Selatan, Ismanto melalui Kepala Seksi wilayah 6 TNKS, M. Mahfud menjelaskan, ketiga hewan ini berada didaftar teratas hewan yang paling sering diburu.
Hanya saja, Landak dan Trenggiling masih memiliki keuntungan yakni lebih cepat berkembang biak, ketimbang harimau sumatera.
Hingga saat ini, setelah didalami, sebagian besar sistem pemburuan masih menggunakan jerat. Oleh sebab itu, TNKS berusaha untuk melakukan patroli dan mencari jerat-jerat yang masih dipasang warga didalam hutan.
“Kita terus patroli untuk mencari jerat yang masih dipasang warga,”katanya.
Sementara itu, setelah banyak berbincang dengan warga sekitaran hutan TNKS, ternyata mitos akan khasiat dari tubuh ketiga hewan inilah yang menjadi motif para pemburu untuk terus mencarinya. Selain itu, harga jual kulitnya terutama kulit harimau sangat mahal.
“Berbagai motif pemburuan antara lain, mitos tentang harimau, khasiatnya dan juga harga jual kulitnya yang mahal,”pungkasnya. (vai)