Aksi tersebut merupakan bentuk penolakan dan protes terhadap tim penyeleksi kabupaten yang dinilai penuh dengan kecurangan dan tidak transparan dalam melakukan penilaian. Bukan hanya itu, disalah satu Desa terdapat Cakades yang terdiri dari 4 saudara kandung dan 1 ipar yang semuanya lolos dalam seleksi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong yang diwakili Sekda Lebong, Mirwan Effendi didampingi Kabag Pemerintahan, Firdaus serta Staf Intel Kejari Lebong, Hendrizal dan beberapa perwira Polres akhirnya menerima perwakilan dari peserta aksi. Berlaku sebagai yang dituakan dalam aksi, Wilyan Bachtiar menyampaikan apa yang menjadi dasar aksi ini dilakukan sekaligus menyampaikan tuntutan warga.
“Berdasarkan fakta dan logika yang didapat di lapangan, ada indikasi tim penyeleksi tidak menjalankan aturan-aturan yang berlaku dalam melakukan penyeleksian. Atas dasar inilah warga menuntut untuk melakukan seleksi ulang terhadap cakades, menuntut DPRD turun tangan untuk menyelsaikan masalah ini, terakhir menuntut Bupati untuk membatalkan hasil seleksi dan memberikan sanksi kepada panitia yang terbukti curang. Jika tuntutan ini tidak diindahkan, besar kemungkinan masalah ini akan dibawa ke jalur hukum,” ungkap Wilyan.
Menjawab tuntutan tersebut, staf intel Kejari Lebong, Hendrizal yang juga Tim Penyeleksi meyatakan Tim sudah bekerja sesuai dengan acuan-acuan dan tidak sama sekali memihak kepada siapapun. Masalah di Desa Teluk Dien, Hendrizal mengaku tidak tahu jika ada 5 cakades tersebut mempunyai hubungan keluarga.
“Saya tegasakan, tim tidak ada yang bermain. Kami tidak tahu sama sekali jika kelima cakades yang lolos punya hubungan keluarga. Karena yang kami nilai memang murni hasil penilaian bahwa mereka layak lolos dan ditmbah lagi tidak ada aturan yang menyebutkan jika cakades yang mempunyai hubungan keluarga tidak boleh mncalonkan,” tegas Hendrizal.