Jumat, Maret 29, 2024

Hati-hati Serangan Angin Duduk

angina

kupasbengkulu.com – Istilah angin duduk dalam masyarakat menggambarkan keluhan seperti nyeri dada yang tiba-tiba dan terkadang menjalar ke punggung atau lengan kiri. Dalam medis hal serupa dikenal dengan angina pektoris.

Angina yang berarti nyeri, pektoris yang berarti dada. Berdasarkan istilah tersebut, angina pektoris memiliki gejala khas berupa nyeri dada. Dari website heart.org dijelaskan nyeri dada pada angian pektoris ini lebih seperti tertimpa benda berat.

Sensasi nyeri tumpul dan sulit dideskripsikan. Nyeri yang terasa terkadang tembus dan menjalar pada sisi sebelah kiri. Selain nyeri, pasien yang mengalami serangan angin duduk ini merasa kesulitan menarik napas dan tidak nyaman.

Rasa nyeri yang timbul disebabkan oleh jaringan yang kekurangan oksigen akibat tersumbatnya pembuluh darah di jantung. Penyumbatan terjai bisa karena lepasnya plak pembuluh darah atau karena adanya penyempitan pada pembuluh darah itu sendiri. Akibat sumbatan atau penyempitan tersebut, oksigen dan nutrisi yang diangkut bersama darah melalui pembuluh darah suplainya berkurang.

Ketidakcukupan oksigen dan nutrisi ini menyebabakan jaringan di jantung hipoksia. Pada keadaan yang berat dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung.

Dari sumber yang sama diketahui, serangan angin duduk ini dapat muncul tiba-tiba atau setelah bekerja berat. Dalam dunia kedokteran, angina pektoris dibagi menjadi 2, angina pektoris stabil dan angina pektoris tidak stabil.

Untuk membedakan keduanya dilihat dari keluhan yang muncul. Angina pektoris stabil cenderung muncul saat penderita bekerja berat, tetapi keluhan dapat menghilang saat istirahat atau mengonsumsi obat ISDN di bawah lidah. Berbeda dengan angina pektoris tidak stabil, serangannya cenderung mendadak dan nyeri bisa lebih dari 20 menit. Istirahat pun terkadang tidak cukup untuk mengatasi keluhan ini. Pasien dengan keluhan ini harus segera dirujuk ke pelayanan kesehatan.

Dijelaskan juga dalam jurnal yang sama, orang-orang yang berisiko serangan angin duduk ini adalah orang yang memiliki kebiasaan hidup yang kurang baik, seperti perokok, peminum alkohol, stress psikososial, dan riwayat penyakit metabolik seperti diabetes, hiperkolesterol, dan hipertensi. Dari studi epidemiologi yang dilakukan, laki-laki lebih sering terkena serangan dibandingkan wanita. Untuk faktor usia, serangan tidak lagi hanya pada usia lanjut, pada usia kurang dari 40 tahun berpotensi terkena serangan angin duduk ini.(tari)

Related

Unib dan RSMY Kembangkan Fakultas Kedokteran Akreditasi Unggul

Kupas News, Bengkulu - Universitas Bengkulu dan RSUD M....

MoU DP3AP2KB Bersama RSHD Dukung Percepatan Penurunan Stunting

Kupas News, Kota Bengkulu - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan...

Asnawi L Samat Sepakat PMI Bengkulu Bertransformasi Jadi Klinik Pratama

Kupas News, Bengkulu - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendorong...

Peringati Hari Ginjal, Gubernur Rohidin Ajak Masyarakat Atur Pola Makan Sehat

Kupas News, Bengkulu - Peringatan Hari Ginjal Sedunia atau...

Pemprov Bengkulu Raih Penghargaan IKP dan INM 2022 Kemenkes RI

Kupas News, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu di...