kupasbengkulu.com – Ada yang menarik dalam penertiban pedagang di pasar Panorama, Kota Bengkulu pada Senin (24/3/2014) dimana Sapol PP dan pedagang terlihat kompak dan bersahabat sambil membongkar lapak.

Dalam razia kali ini Satpol PP tak melakukan aksi kekerasan. Pantauan di lapangan, anggota Satpol PP bahkan membantu pedagang mengangkat barang dagangan keluar dari badan jalan. Tentu saja cara bersahabat tersebut disambut pedagang dengan antusias.

Menurut Kabid Ketertiban Umum, Suardi, lokasi yang digunakan pedagang tersebut sesungguhnya merupakan lokasi parkir. Dikhawatirkan telah terjadi sewa-menyewa lahan dari juru parkir ke pedagang.

“Ini kan sebenarnya lahan parkir, tempat berjualan sudah disiapkan di dalam. Dinas Perhubungan Kota Bengkulu juga harus turun tangan atas hal ini,” ujar Suardi.

Ditemui di lokasi yang sama, salah seorang juru parkir, Muchtaridi, mengaku meminjamkan sebagian lahan parkirnya ke pedagang karena rasa kasihan sesama ‘orang kecil’. Namun ditegaskannya tak ada praktek sewa-menyewa lahan parkir.

“Tidak mungkin kami mengusir kalau mereka (pedagang-red) mau berjualan di sini. Karena katanya di dalam sudah tidak ada lagi tempat. Tapi tidak ada namanya bayar-bayar setoran, kalau mereka memberi ya kami ambil. Kalau tidak, kami juga tidak minta,” kata Muchtaridi.

“Tapi kami belum tahu kalau lahan parkir tidak boleh untuk berjualan, kalau kami tahu aturannya pasti lahan ini kami isi untuk parkir semua,” tambahnya.

Iin Parlina, salah seorang pedagang Pasar Panorama yang terkena razia Satpol PP mengaku tidak akan berjualan lagi di badan jalan apabila disediakan tempat berjualan di dalam pasar. Menurutnya, meskipun di dalam pasar masih ada lapak atau kios-kios kosong, namun tempat tersebut sudah ada pemiliknya.

“Di dalam pasar sudah penuh, jadi tidak ada tempat lagi. kami juga tidak ingin pindah jualan ke pasar lain, kami sudah biasa jualan di sini dari dulu. Kalau disediakan tempat di dalam, kami tidak akan lagi jualan di badan jalan,” pungkasnya. (val)