kupasbengkulu.com – Saat ini hijab menjadi tren busana di Indonesia termasuk Bengkulu. Belakangan juga dikatakan Indonesia merupakan kiblat busana muslim dunia, beberapa designer busana muslim indonesia seperti Dian Pelangi bahkan sukses memperkenalkan busana muslim hingga ke Eropa.
Lalu kemudian timbul kontoversi bahwa banyak perempuan mengunakan hijab karena ingin mengikuti tren saja, bukan sebagai salah satu kewajiban dalam Islam sebagai seorang muslimah. Menanggapi hal ini pengasuh Bengkulu Hijabers Community (BHC) ustadzah Bunga Yayan menjelaskan bahwa hal tersebut dapat dimaklumi.
Menurutnya, harus dilihat paling tidak itu adalah bukti bahwa secara tidak langsung tren ini telah membuat banyak perempuan untuk mau menutup auratnya.
“Kita harus tetap mengerti bahwa untuk menuju kebaikan semua butuh proses. jika seseorang memakai hijab karena tren tetap harus kita ambil nilai positifnya berarti paling tidak sudah ada niat untuk melakukan perintah Allah secara tidak langsung dan hal itu harus tetap diapresiasi” katanya.
Dia juga menambahkan sebagai seorang muslimah pada akhirnya harus ingat bahwa menutup aurat adalah untuk meraih ridho Allah dan secara perlahan mulailah perbaiki ibadah kepadaNya. karena itu meski berhijab karena mengikuti tren tetaplah untuk menggunakan hijab dan busana seperti anjuran islam.
“Jangan lupa ingat bahwa hijab yang disarankan dalam islam adalah menutup sampai dada, dan gunakan pakaian yang longggar, tidak ketat . kemudian yang terpenting adalah terus melakukan ibadah dengan ikhlas , sholat jangan bolong lagi, rajin sedekah, perbaiki akhlak. untuk lingkungan sebaiknya jangan “menjudge” (mengatai) karena mengajak berbuat kebaikan janganlah mengejek. Allah maha membolak balikkan perasaan” demikian ustadzah bunga yayan.
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah.” (HR. Muslim, Nasai, Ibnu Majah).(cr10)