kupasbengkulu.com – Rencana jangka panjang Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti, untuk membangun jalur alternatif yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumatera Selatan agar tak perlu lagi melintasi kawasan Binduriang, mendapat tanggapan dari ketua komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Khairul Anwar.
Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah di Binduriang tidak perlu sampai menutup akses atau membuat Binduriang tidak lagi menjadi jalur lintas.
(Baca: Soal Kasus Binduriang, Bangun Jalur Alternatif)
“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Waduh lucu ya.. Nggak perlu sampai seperti itu,” ujar Khairul.
Sebelumnya, gubernur mengemukakan beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan kasus di Binduriang pasca terjadinya kasus pembunuhan yang menewaskan salah seorang warga Kota Bengkulu, Defrizal, di lokasi tersebut beberapa waktu lalu.
Menurut gubernur, strategi jangka pendek yang harus dilakukan adalah dengan menurunkan tim ke lapangan, untuk mengamankan lokasi tersebut. Kemudian strategi jangka menengahnya, dengan mencari akar permasalahan yang menyebabkan aksi ini kerap terjadi di Binduriang, apakah karena alasan kemiskinan, pengangguran dan sebagainya.
Disusul strategi jangka panjang adalah dengan membangun jalur alternatif lain yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumatera Selatan, agar tak perlu lagi melalui Binduriang, seperti misalnya pembangunan jalan tembus dari Rimbo Pengadang Kabupaten Lebong ke Musi Rawas Sumatera Selatan.
“Masalah keamanan di sana saya kira pasti bisa diselesaikan asal ada kerja keras dan niat. Pemerintah daerah bersama penegak hukum harus bersama-sama mencari solusi. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Nggak sepakat saya kalau harus buat jalan baru untuk menghindari kawasan Binduriang,” tegasnya. (val)