Kamis, Maret 28, 2024

Ini Alasan Pentingnya ASI Bagi Bayi Baru Lahir

Ilustrasi ASI

kupasbengkulu.com, kesehatan – Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan penting dan utama bagi bayi baru lahir. ASI pertama yang keluar pasca melahirkan disebut kolostrum.

Dari beberapa penelitian mengenai manfaat ASI, mendasari World Health Organization (WHO) untuk merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dari bayi lahir.

Berikut komposisi ASI yang dilansir dari website Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), antara lain air (87,5%), karbohidrat, protein, lemak, karnitin, vitamin yang larut dalam air (A,D,E,K), dan mineral (kalsium, zat besi, zinc).

Selain komponen nutrisi diatas, ASI juga mengandung zat antibodi untuk kekebalan tubuh. Kandungan nutrisi yang terdapat di dalam ASI ini lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan bayi dari pada kandungan nutrisi yang terdapat dalam susu formula.

Uniknya komposisi ini akan berbeda-beda jumlahnya, ini menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Dalam tulisan “Nilai Nutrisi Air Susu Ibu” dalam website IDAI menjelaskan komposisi Kolostrum, ASI, dan ASI pada fase transisi berbeda-beda.

Kualitas dan kuantitas ASI setiap Ibu pun berbeda-beda sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang dimakan oleh ibu. Tapi komponen nutrisi yang terkandung tetaplah sama. Yang membedakan adalah antibodi yang terkandung dalam ASI Karena antibodi ini berdasarkan riwayat penyakit yang pernah menyerang ibu.

Selain dari manfaat nutrisi, pemberian ASI juga mampu meningkatkan ikatan antara ibu dan anak. Pada tulisan sebelumnya yang pernah dimuat di kupasbengkulu.com, saat bayi mneghisap puting susu ibu, akan memicu keluarnya hormon oksitosin. Hormon ini mempengaruhi rasa kasih dari ibu ke anak dan sebaliknya.

Ada saat dimana ASI ini bukanlah pilihan yang tepat.Dalam tulisan yang dilansir dari situs yang sama, ibu bisa tidak memberikan ASI jika ibu menderita penyakit HIV AIDS, penderita HTLV, dan terinfeksi Citomegalovirus (cmv).

Pada ibu yang menderita ketiga penyakit ini dapat menularkan vikrusnya melalui cairan ASI. Pada kasus HIV AIDS dapat berisiko menularkan 10-15%. Ibu yang didiagnosis gangguan jiwa sehingga harus meminum obat penenang, atau ibu yang mengalami epilepsi, infeksi virus herpes harus menghentikan pemberian ASI nya sampai ibu sembuh.

Bagi ibu yang memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol harus menghentikan kebiasaan ini, baru bisa memberikan ASI dengan kualitas yang baik untuk buah hatinya.

Untuk kondisi anak yang alergi terhadap ASI sehingga menunjukkan gejala kuning juga bisa dihentikan pemberian ASI sementara. Hal ini untuk membantu dalam menegakkan diagnosis. Dalam masa pemberhentian sementara ini, ASI dapat digantikan oleh susu formula. Jika kekuningan pada bayi berkurang, ASI kembali dilanjutkan.(tari)

Related

Unib dan RSMY Kembangkan Fakultas Kedokteran Akreditasi Unggul

Kupas News, Bengkulu - Universitas Bengkulu dan RSUD M....

MoU DP3AP2KB Bersama RSHD Dukung Percepatan Penurunan Stunting

Kupas News, Kota Bengkulu - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan...

Asnawi L Samat Sepakat PMI Bengkulu Bertransformasi Jadi Klinik Pratama

Kupas News, Bengkulu - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendorong...

Peringati Hari Ginjal, Gubernur Rohidin Ajak Masyarakat Atur Pola Makan Sehat

Kupas News, Bengkulu - Peringatan Hari Ginjal Sedunia atau...

Pemprov Bengkulu Raih Penghargaan IKP dan INM 2022 Kemenkes RI

Kupas News, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu di...