kupasbengkulu.com – Menyikapi bencana longsor yang memutuskan irigasi di Desa Batu Kalung, Kecamatan Muara Kemumu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepahiang menilai perlu adanya tindakan tanggap darurat atau berupa perbaikan sementara. Itu dimaksudkan untuk mengantisipasi kebetuhan air seratusan hektar sawah yang diketahui dalam tahap bercocok tanam.
“Kita telah meninjau ke lokasi barusan. Longsor itu terdapat didua titik irigasi dengan ukuran masing-masing sepanjang 20 meter dan 80 meter. Karena longsor itu telah melumpuhkan usaha padi sawah yang diketahui dalam tahap bercocok tanam, maka diperlukan segera tanggap darurat dengan melakukan perbaikan sementara,” terang Kepala BPBD, Burlian melalui Kabid Rekontruksi dan Rehabilitasi (RR), Musi Dayan, Rabu (3/9/2014).
Sehubungan dengan dana tanggap darurat tersebut tidak terdapat di BPBD, maka akan diupayakan pengajuannya ke pihak Pemkab Kepahiang.
” Tanggap darurat ini sangat mendesak. Jadi kita akan langsung menyampaikan data bencana itu sekaligus mengajukan dana perbaikan sementara,” imbuh Dayan.
Ditambahkan Dayan, selain dengan mengupayakan perbaikan sementara, pihaknya juga akan mengajukan permohonan pembangunan irigasi secara permanen. Hanya saja upaya tersebut tidak dapat direalisasikan dalam waktu singkat ini.
“Pembangunan secara permanen itu harus kita ajukan ke pusat melalui provinsi. Karena dengan tidak adanya pembangunan secara permanen dikhawatirkan irigasi itu akan kembali terputus,” demikian Dayan.(cr11)