olahraga, kupasbengkulu.com – Jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2016 mendatang di Provinsi Kalimantan Utara, pembina Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Bengkulu, yang juga Kadis Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan, mengatakan pihaknya saat ini tengah mempersiapkan sejumlah atlet untuk dikirimkan pada seleksi pra PON.
Disebutkannya, seleksi telah dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama sudah dilaksanakan di bulan Agustus 2014 lalu, kemudian tahap ke dua di bulan Desember 2014, dan akan dilanjutkan lagi dalam waktu dekat.
“Sejauh ini dalam hal persiapan seleksi, kita masih menggunakan dana yang bersumber dari swadaya para pemain. Sayangnya kita belum mampu untuk mendatangkan pelatih dari luar, hanya berlatih sendiri dari buku dan permainan online,” kata Ricky, Senin (23/02/2015).
Menurut Ricky, atlet Bridge di Provinsi Bengkulu sudah banyak yang menorehkan prestasi di kancah nasional. Hanya saja dikhawatirkan para atlet ini malah diambil alih oleh provinsi lain.
Hal ini bukan tanpa alasan, anggaran insentif dari pemerintah daerah belum tersedia untuk para atlet. Sedangkan di daerah lain mereka bisa mendapatkan uang saku bulanan, sehingga tidak sulit untuk membuat para atlet untuk tetap bertahan di sana.
“Semua cabang olahraga kebanyakan problemnya begitu. Bisa dibilang kita kekurangan anggaran untuk pembinaan atlet. Untuk bridge sendiri sebetulnya dibutuhkan dana sekitar Rp 200 juta, tapi dana yang kita punya sekarang kurang dari Rp 50 juta,” lanjut Ricky.
Ricky menyebutkan anggaran tersebut digunakan untuk pembelian alat, dan mengirimkan para atlet untuk bertanding ke luar provinsi dalam rangka menguji kemampuan diri.
“Event kejuaraan di daerah kita untuk Bridge nyaris tidak ada, kemampuan masih jauh dari yang kita harapkan. Sehingga untuk berlatih mereka perlu kita kirim ke luar provinsi agar bisa menguji sebatas mana kemampuannya. Untuk itu kita perlu dana dan dukungan dari pemerintah,” demikian Ricky. (val)