Bengkulu Selatan, kupasbengkulu.com – Kondisi jembatan Gantung di Dusun Tanjung Saung, Kelurahan Masat, Kecamatan Pino saat ini rusak parah dan memprihatinkan.
“Bukan hanya lantai papannya yang sudah tidak ada tapi posisi jembatan dengan panjang 100 meter sudah miring. Hal itu membuat warga harus ekstra hati-hati saat melintas di jembatan,” kata Lurah Masat Supriarman.
Dikatakan Lurah, jembatan gantung ini menjadi akses warga khususnya petani yang memiliki lahan persawahan dan perkebunan di ataran Tebat Ganjuh. Lantainya yang berupa papan sudah lama rusak karena usia dan sudah diganti secara swadaya oleh warga dengan menggunakan bambu. Sayangnya, bambu-bambu ini pun tidak bertahan cukup lama dan sudah banyak yang rusak. Karena itu kondisi jembatan ini membahayakan keselamatan warga.
“Ini akses satu-satunya petani ataran Tebat Ganjuh. Bukan hanya warga Masat saja yang menggunakan jembatan ini tapi warga yang memiliki lahan di ataran Tebat Ganjuh ini banyak dari lar desa kami. Saat membawa hasil panen, warga harus sangat berhati-hati dan mesti bolak balik karena tidak bisa mengangkut sekaligus dengan beban berat. Kalau tergelincir, warga bisa terjun ke sungai,” beber Supriarman.
Untuk itu dirinya berharap, jembatan gantung di Kelurahan Masat dusun Tanjung Saung tersebut dalam tahun ini bisa diperbaiki. “Jangan sampai setelah timbul korban baru mau memperbaiki. “Untuk itu kepada pemerintah Bengkulu Selatan kami sangat berharap secepatnya dapat diperbaiki,”harapnya. (tom)