
kupasbengkulu.com – Tanaman Jengkol beberapa bulan lalu langka, serta harga jual melambung setingkat harga daging. Ternyata, dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat Jengkol ternyata ikut mempengaruhi kenaikan inflasi di Bengkulu.
”Desember 2013, Kota Bengkulu mengalami inflasi 0,35 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan November 2013 sebesar 0,02 persen. Nah, dari sini Jengkol ikut mempangaruhi harga dan ikut andil terhadap laju inflasi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir. Dodi Herlando, M.Econ.
Laju inflasi, lanjut Dodi, terbagi lima kelompok. Yakni, transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,17 persen, kelompok sandang 1,33 persen, perumahan, listrik, gas dan bahan bakar 0,24 persen, kesehatan sebesar 0,12 persen makanan jadi, minuman, rokok, 0,10 persen.
”Kalau angkutan udara mengalami perubahan harga 51,56 persen ikut andil dalm laju inflasi 0,362 persen, jengkol perubahan harga 53,015 persen dan memiliki andil inflasi sebesar 0,1023 persen. Andil pengaruhi harga tersebut masih didominasi oleh kenaikan harga bahan pokok seperti beras,” demikian Dodi.(gie)