kupasbengkulu.com – Sidang tindak pidana Penggelapan dan Penipuan atas terdakwa Eko Agusrianto di Pengadilan Negeri Bengkulu pada Selasa (8/7/2014) dengan agenda mendengarkan keterangan saksi korban atas nama Hariyadi menyatakan ikut terlibatnya adik mantan Gubernur Bengkulu inisial D.
Eko Agusrianto merupakan Mantan Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika, Provinsi Bengkulu saat kasus ini terjadi ia menjabat sebagai Sekretaris Dispenda Provinsi Bengkulu.
Saksi korban tersebut menyampaikan bahwa mereka diperintahkan Kadis Dispenda membeli satu unit Laptop untuk diberikan kepada adik mantan Gubernur Bengkulu inisial Din dan diserahkan langsung oleh anak buahnya ke kantor Gubernur Bengkulu saat itu menyerahkan uang Rp 50 juta kemeja Kadispenda.
Dari data Keterangan saksi mengungkapkan, Rp 395 juta tersebut adalah untuk keperluan sebagai berikut uang tunai untuk perbaikan mobil yang diberikan kepada salah satu PNS Dispenda Rp 44 juta, kepada terdakwa Rp 77 Juta dan ditambah pengadaan barang berupa Komputer dan Pinter Rp 181.800.000, dua unit Ipad Rp 22 juta, handpone Samsung S3, kursi tamu dan lain-lain.
“Seingat saya dan dalam catatan harian, kerugian saya adalah Rp 395 Juta dengan rincian 77 Juta itu di berikan kepada pak Eko untuk perluan ongkos ke Jakarta Rp 2 Juta, survei barang Rp 5 juta, ongkos ke Jakarta Rp 3 juta sehingga jumlahnya Rp 395 Juta,” jelas Hariyadi di persidangan pada Selasa (8/7/2014).
Sidang akan dilanjutkan lagi pada Kamis (10/7/2014) dengan agenda mendengarkan saksi-saksi.(dex)