Kepahiang, kupasbengkulu.com – Varietas padi IR-64 dengan kualitas yang dikenal tahan terhadap berbagai jenis hama, merupakan varietas yang paling digemari oleh petani di Kabupaten Kepahiang. Saking digemarinya, jenis padi dengan bentuk yang lebih kecil, lebih panjang dan lebih putih ini, membuat varietas padi unggulan lainnya seperti dengan rojolele tidak dilirik petani.
”Ada banyak verietas padi unggulan selain dari IR-64. Namun, untuk verietas padi lainnya, seperti rojolele kurang diminati oleh petani kita. Sebabnya, tidak lebih dari tidak adanya keyakinan petani kita untuk mencoba varietas lain yang berbentuk lebih kecil dibanding IR-64,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kepahiang, Taufik MD melalui Kasi pembenihan dan perlindungan pangan, R. Syaifudin Suhri, Selasa (10/2/2015).
Atas kurangnya minat petani Kepahiang dalam mencoba varietas baru yang sebenarnya juga memiliki keunggulan seperti cita rasa, membuat Dispertan belum bisa mengembangkan berbagai varietas padi lainnya.
”Salah satu varietas padi yang sebenarnya baik untuk dikembangkan di kepahiang adalah rojolele. Tetapi, jika dilihat dari bentuknya yang lebih pendek atau bulat serta lebih kecil, tidak bisa menarik minta para petani kita. Padahal varietas padi rojolele itu memiliki banyak kelebihan terutama pada hasil dan cita rasa,” terang Syaifudin.
Meskipun demikian, bagi petani di Kepahiang yang nantinya berniat untuk mencoba benih padi dengan jenis yang terkesan masih asing bagi mereka, dapat dengan mudah memperolehnya dengan cara memesan melalui pihak-pihak terkait dalam pembenihan.
”Jika ada yang mau dapat kita pesan. Dan saran saya, ada baiknya petani untuk mencoba varietas padi lainnya (Rojolele,red) yang juga merupakan varietas unggulan,” harap Syaifudin.(slo/adv)