Seluma, kupasbengkulu.com – Kisruh kepemilikan Madrasyah Ibtadaiah Swasta (MIS) Pandan Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma semakin meruncing, setelah melakukan beberapa kali mediasi namun hingga saat ini belum menemukan titik terang.
Kepala Sekolah yang di SK kan pendiri MIS Desti Handayani mengatakan pihaknya akan terus mempertahankan status MIS pandan sesuai dengan bukti kepemilikan.
“Sesuai surat pernyataan dengan masyarakat yang telah membuat pernyataan jika sekolah jatuh ke muhammadiyah maka masyarakat siap membubarkan muhammadiyah dan menutup MIS tersebut,” katanya, Rabu (8/4/2015).
Dia mengatakan, MIS tersebut saat ini telah teragreditasi C Sehingga dengan jelas status sekolah tersebut MIS bukan MIM yang dikuasi oleh Muhammadyah.
“Sebanyak 208 orang wali murid menyatakan tidak mendukung jika status sekolah tersebut diubah menjadi MIM, kami siap menempuh jalur hukum,” tegasnya.
Sementara itu Pendiri MIS Usman Efendi menjelaskan tanah tersebut merupakan tanah miliknya yang dihibahkan sejak tahun 2001 dan pada saat itu juga MIM Pandan dibubarkan.
“Awal beridirinya tidak ada bantuan sedikitpun dari Muhammadyah dulu saya mengajar sendiri, setelah sekarang sudah lumayan maju kenapa muhammadyah mengatakan bahwa MIS milik mereka, bukti kepemilikan dan surat-surat sudah jelas statusnya MIS, kemenag Seluma juga mengeluarkan SK MIS bukan MIM,” bebernya.
Meskipun telah melakukan beberapa kali mediasi kata Dia,hingga saat ini belum ada keputusan yang didapat.
“Jika pihak Kanwil tidak bisa menyelasaikan masalah ini kami akan tutup saja MIS tersebut karena wali murid masih menunggu kepastian,” tandasnya.
Terpisah kasi Pendidikan Kementrian Agama (Kemenag) Seluma Syafroni mengatakan pihaknya masih mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Masih ada sedikit perbedaan pemahaman, tujuan kami untuk menyelesaikan persoalan ini, kami harap kepada wali murid untuk bersabar kami juga berupaya karena sebentar lagi ujian nasional,” tutupnya.(cee)