Jumat, Maret 29, 2024

Koalisi Peduli Agraria Bengkulu Nyatakan Dukungan Pada Petani Kendeng

Koalisi Peduli Agraria Bengkulu Membackan Pernyataan Sikap

Kotabengkulu,kupasbengkulu.com- Koalisi Peduli Agraria Bengkulu yang tergabung dalam beberapa lembaga mengrimkan dukungan kepada para petani Kendeng lewat pernyataan sikap, sebagai salah satu bentuk perhatiannya.sabtu, (15/03/2017).

Hal ini diutarakan oleh Awang Konaevi dari WALHI ED Bengkulu bahwa pristiwa yang dialami oleh petani Kendeng adalah duka bagi seluruh rakyat Indonesia mengingat perjuangan para petani kendeng sangatlah gigih dalam membela hak – hak mereka

.”Kita menyuarakan ini agar kiranya petani kendeng selalu mendapatkan dukungan,”ujar Awang.

Dalam dukungan yang diberikan oleh beberapa lembaga yang terdiri dari WALHI ED Bengkulu, PRP Bengkulu, KK-KPRI Bengkulu, HMI Cabang Cabang Bengkulu, AMAN Bengkulu, BEM UMB,PARALEGAL FH Unib,Cosmip Unib ,MAPETALA BENGKULU Pemuda Khatolik Bengkulu. Seluruhnya dengan tegas menolak bahkan menurut mereka pembangunan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Jawa Tengah telah melukai petani di Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah.

“Harus kita ingat kegiatan pabrik semen Indonesia yang beroperasi disana akan banyak memberikan kerusakan ekosistem,areal eksploitasi pabrik ini nantinya akan merusak Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih di pegunungan kendeng, kita sama sama tahu kebutuhan air bagi sekitar 153.402 petani bergantung disana,”ujar Awang.

Selanjutnya CAT Watuputih juga telah ditetapkan oleh presiden melalui keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 26/2011 sebagai salah satu CAT yang dilindungi dan harus dijaga kelestariannya, namun oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo malah melakukan pembiaran izin baru pada januari 2017 terhadap PT Semen Indonesia. Padahal Dalam Amar Putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung 05 Oktober 2016 secara jelas dan tegas untuk pencabutan izin lingkungan penambangan pabrik semen di pegungungan kendeng yang secara jelas izin – izin lainya sudah batal demi hukum.

“Seharusnyakan Ganjar selaku Gubernur JawaTengah itu patuh pada putusan PK MA dengan menghentikan operasi perusahaan dan pembangunan pabrik semen tersebut,”ujarnya.

Senada dengan Awang Konaevi, Oky Alex dari KK-KPRI Bengkulu yang juga ikut tergabung dalam Koalisi Peduli Agraria Bengkulu perihal dukungan yang diberikan mengutarakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah khususnya dalam pemberian izin telah menciderai petani kendeng yang menggantungkan hidupnya disekitar pegungungan kendeng.

“Jangan pemerintah berpihak pada pengusaha komperador saja mengeruk kekayaan alam, lalu rakyat sengsara, lingkungan hancur dan kemiskinan makin meningkat,”katanya.

Kemudian Koalisi Peduli Agraria Bengkulu juga menekankan kepada pihak pemerintah provinsi bengkulu untuk tidak melakukan ataupun mengizinkan pendirian pabrik semen di Kabupaten Seluma yang sempat diisukan sebagai salah satu industri pabrik semen oleh perusahaan asal Dubai,Uni Emitat Arab yang berencana akan menggarap salah satu wilayah di Kabupaten Seluma dengan luasan 150 Ha dengan nilai investasi yang mencapai 2,7 triliun.

“Kita mengecam keras jika ini akan terjadi nantinya,”tandasnya.

Sekedar mengingatkan kembali atas perjuangan yang dilakukan oleh para petani kendeng hingga akhirnya telah gugur seorang petani kendeng atas nama Patmi (48) .(nvd)

Related

Lawakan Felix Seda yang Lecehkan Najwa Sihab Berakhir Minta Maaf

Lawakan Felix Seda yang Lecehkan Najwa Sihab Berakhir Minta...

Kalah dari Jepang, Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Babak 16 Besar Jika Ini Terjadi

Kalah dari Jepang, Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke...

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye ...

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye ...

DPMD Seluma Segera Tindaklanjuti Penguduran Diri Kades Kungkai Baru

DPMD Seluma Segera Tindaklanjuti Penguduran Diri Kades Kungkai Baru ...