kaur, kupasbengkulu.com – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop-UKM) Agusman Efendi menjelaskan untuk mengembangkan Koperasi Pusaka (Pusat Usaha Kaur) yang saat ini dalam keadaan mati suri perlu dikembangkan supaya dapat berjalan sebagaimana mestinya sehingga pelaku koperasi punya kemajuan dan keterampilan tersendiri dalam berusaha.
“Banyak peluang untuk memajukan koperasi, dan UKM. Namun kita perlu membina. Oleh sebab itu kita akan berusaha untuk mengaktifkan kembali koperasi yang dinilai mati suri saat ini dengan memulai dan meramaikan gedung koperasi ini secara bertahap, seperti kios yang sudah diisi sekarang ini yakni kios jualan makanan khas Kaur, pembuatan batu cincin dan jualan pakaian, serta warung makanan. Dan kita juga segera membuka usaha Nonton Bareng (Nobar) layar tancap tiap malam disini, serta menyediakan makanan dan minuman khas Kaur, seperti kopi luwak, dan keripik pisang dan makanan lainnya,” papar Agus.
Selain itu juga pihak koperasi saat ini sudah memasarkan pupuk organik atau pupuk kompos yang dihasilkan dari sistem permentasi yang dilakukan oleh Gapoktan sebagai mitra usaha.
Pupuk ini didistribusi untuk meminimalisir pemakaian pupuk berzat kimia yang didatangkan dari luar daerah.
“Koperasi Pusaka ini bermitra dengan Gapoktan sebagai pembuat/produksi pupuk organik/pupuk kompos, yang saat ini sudah kita pasarkan dengan harga lumayan terjangkau yakni 1 karung berat 15 Kilogram (Kg) dihargai Rp 15 ribu/karung. Dengan besar harapan dapat meminimalisir pemakaian pupuk berbahan kimia yang saat ini sudah menjadi konsumsi para petani,” ungkap Agus.(mty)