kupasbengkulu.com – Data Kementerian Perdagangan (Kemendag), periode Januari-Mei 2014 ekspor biji kopi Indonesia baru mencapai US$ 333 juta, atau baru sekitar 23 persen dari target sepanjang tahun ini US$ 1,4 miliar.
Sepanjang tahun 2013 lalu total volume ekspor biji kopi Indonesia mencapai 534.000 ton. Periode Januari-Mei 2014, ekspor biji kopi tercatat sebanyak 125.000 ton atau lebih rendah sekitar 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan mengatakan, meskipun masih jauh dari target, namun pihaknya masih tetap optimis dapat mengejar target ekspor tahun ini di periode selanjutnya.
“Kita akan liat di semester II. Bulan-bulan ini akan naik karena di Brazil cuaca sedang tidak bagus sehingga menaikkan harga, dan target tercapai,” ujar Bayu, Kamis (14/8).
Faktor penyebab tak terpenuhi target ini, tidak lain karena belum membaiknya perekonomian dari negara pangsa pasar kopi seperti Uni Eropa dan Cina.
Selain dua negara tersebut, pangsa pasar kopi asal Indonesia cukup melebar antara lain di Amerika Serikat (AS) dengan pangsa pasar 16,27%, Jerman sebesar 12,7 persen, Prancis 8,48 persen, Italia 5,8 persen dan Jepang 5,59 persen.
Kopi Indonesia Tetap Terbaik di Dunia
Secara ekspor, Indonesia memang tertinggal dari Vietnam, namun kopi Indonesia tetap memiliki kualitas terbaik di dunia.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, bahwa kopi Indonesia memiliki rasa yang sangat khusus dibandingkan negara-negara lain. Bahkan, kopi diberbagai daerah di Indonesia memiliki rasa yang berbeda-beda dan khas.
Dengan baiknya kualitas kopi Indonesia tersebut harga kopi Indonesia termasuk cukup mahal di pasar dunia. Kopi Indonesia yang memiliki harga tinggi karena kualitasnya biasa disebut speciality coffee yang terdiri coffee Java, Mandailing, Gayo, Toraja, dan Ijen.
Selain itu, Kopi-kopi yang harganya tidak terlalu mahal tersebut diantaranya kopi yang berasal dari Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan yang menghasilkan sekitar 50 persen dari kopi robusta nasional. Oleh karena itu wilayah tersebut disebut Segi Tiga Emas Kopi.
sumber: kontan/kompas.com