Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Pembangunan seperti ruko dan perumahan marak di Kota Bengkulu yang berakibat sempitnya lahan yang kosong kondisi ini membuat lahan sawah di daerah itu kian sedikit untuk digarap oleh Petani.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Bengkulu, Matriani Amran, pihaknya sulit untuk mensosialisasi untuk penambahan lahan untuk pembuatan sawah di Kota Bengkulu. Lokasi ini tersebut memang disinyalir karena pembangunan kota yang kian pesat.
“Tidak ada lagi lokasi untuk menambah lahan sawah baru, daerah kita semakin sempit, lokasi-lokasi yang bisa dijadikan sudah dibangun rumah atau ruko,” kata Matriani Amran.
Kesulitan ini juga diperparah karena lahan sawah yang lama saja sulit dipertahankan serta karena minim infrastruktur pendukung, sehingga banyak yang beralih fungsi. Untuk itu ia berharap ditahun ini adanya bantuan dari pemerintah bisa mempertahan lahan yang telah dialih fungsikan.
“Tahun ini kita sudah dapat bantuan anggaran irigasi dari pemerintahan pusat, kita akan coba pertahankan lahan sawah yang sudah ada agar tidak beralih fungsi,” ujarnya.
Walaupun ada anggaran dalam pembangunan sawah tersebut, kelompok tani yang ada di Kota Bengkulu harus memnuhi syarat untuk mendapatkan banatuan dari pemerintah. Untuk pembangunan sarana pengairan sawah pun, Kota Bengkulu mengalami kendala, dan terancam tidak lolos verifikasi pembangunan irigasi.
“Sesuai persyaratan, kelompok tani yang mendapatkan bantuan irigasi, minimal harus memiliki lahan sawah seluas 15 hektare, yang memenuhi persyaratan itu, akan diverifikasi oleh dinas pertanian provinsi. Petani kita tidak mempunyai lahan seluas itu, jadi terancam tidak lolos verifikasi di tingkat provinsi, kita berharap ada solusi untuk bantuan pengairan ini,” ucapnya.(dex)