kupasbengkulu.com – Ketua Panitia Pemungutan Suara ((KPPS), Hermansyah Burhan yang merupakan mantan anggota dewan BU mengatakan kinerja KPU dalam pelaksanaan pemungutan suara hingga kelengkapan alat di TPS tahun 2014 ini dinilai kurang matang.
Ini bisa dilihat dengan tingkat kesadaran masyarakat di TPS 8 di Jalan Siti Khadijah, Kelurahan Gunung Alam untuk datang ke TPS sudah cukup tinggi. Hanya saja,yang menjadi permasalahan, waktu lanjut Herman, dengan yang terbatas sesuai dengan jadwal, masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dimulai pukul. 07.00 hingga pukul 13.00 WIB. Jumlah DPT 326 orang dengan bilik suara ada tiga.
“Kita bekerja sudah maksimal untuk menggenjot waktu yang ditentukan. Sementara jumlah mata pilih cukup banyak. Fasilitas yang ada di TPS ini berupa bilik suara ada 3,” terang KPPS.
Selain itu, ia juga mengatakan dengan persediaan yang ada, dan waktu terbatas dengan jumlah mata pilih yang banyak di TPS 8 ini menjadi kendala besar. Sebab dengan aturan yang ada, mengakibatkan masyarakat tidak dapat menyalurkan hak suaranya.
Menurut dia, bukan masyarakat goplut. Yang dinamakan golput itu,masyarakat yang diberikan undangan untuk memilih di TPS yang ditunjuk, atau warga negara yang tidak mendapatkan surat undangan berhak untuk memilih. Dengan catatan memenuhi ketentuan yang berlaku.
“Dengan melihat kenyataan ini, kedepannya menjadi pelajaran KPU. Saya yakin kendala semacam ini tidak saja ada di TPS kami. Dan jangan sampai terulang lagi. Sebab yang memilih wakil untuk duduk di legislatif adalah rakyat,” ungkap Herman.
Lain lagi yang dikatakan Bupati Bengkulu Utara, DR. Ir. H. Imron Rosyadi, MM, M.Si kepada kupasbengkulu.com, setelah melihat dan menyaksikan proses pemungutan suara di TPS 8, Kelurahan Gunung Alam, memang menjadi bahan pertimbangan dan kajian dari KPU. Waktu yang disediakan hanya 7 jam. Sementara proses dari mendaftar hingga mengambil surat suara dan dibawa ke bilik suara hingga memasukan kertas suara ke dalam kotak suara memakan wakt 5 menit, bahkan lebih.
“Dan itu kita ambil waktu tercepat. Kan masyarakat sekarang sudah pintar. Ada masyarakat pintar memilih. Yang membuat waktu pemilih lama ada di bilik suara. Sebab kertas suara itu sendiri tidak ada gambar caleg.Yang ada hanya nama saja, lalu pemilih di bilik suara membaca kertas suara dan memantapkan hati siapa sesungguhnya yang ia pilih,” kata Imron.(jon)