Selasa, Juli 8, 2025

HUT Bhayangkara ke-79 Usung Tema Polri untuk Masyarakat

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaNASIONALKritik terhadap Media Menyoal Liputan Bencana

Kritik terhadap Media Menyoal Liputan Bencana

Peringatan Risiko Bencana Nasional yang pernah digelar di Bengkulu beberapa bulan lalu
Peringatan Risiko Bencana Nasional yang pernah digelar di Bengkulu beberapa bulan lalu

Jakarta, kupasbengkulu.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap ada kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan wartawan terkait penyebaran informasi soal bencana. Salah satunya adalah dengan mencantumkan daftar telepon penting yang bisa diakses warga terkait dengan bencana.

Daftar telepon itu dipasang di bagian bawah atau akhir dari berita bencana yang ditayangkan media. Hal itu disampaikan Ganjar pada diskusi “Peranan Media Menghadapi Bencana” yang diselenggarakan Forum Wartawan Peduli Bencana di Semarang, Jumat (14/11/2014).

Metode pemasangan nomor telepon tersebut diyakini Ganjar bisa membantu penanganan bencana secara cepat dan tepat. “Di media apapun, cantumkan nomor penting yang bisa diakses masyarakat sehingga hal ini bisa mengurangi resiko bencana, khususnya terhadap manusia dengan lebih baik,” tandas dia.

Jangan ekspos kesedihan
Pada bagian lain, Dewan Pengarah Platform Nasional Penanggulangan Risiko Bencana (Planas PRB) Parni Hadi berharap media tidak mengekspos gambar ataupun tulisan yang mengerikan terkait bencana.

Media lebih baik untuk mengedepankan berita pengharapan dan bukan justru menjual unsur drama. Tulisan dan peliputan bencana juga lebih baik yang memberikan unsur semangat pada korban atau pembaca.

“Saat ini bencana yang dijual media adalah unsur drama, gambar dan tulisan dramatik, korban bencana merintih kesakitan, itu dianggap laku dijual, ini yang harus diubah,” ungkap dia.

Terkait hal itu, Parni Hadi mengimbau Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan pertemuan dengan pemilik dan pemimpin redaksi agar bisa menyamakan persepsi soal pemberitaan bencana.

Selain itu, wartawan diharapkan tidak hanya menjadi pelapor, namun juga menjadi pelopor, inisiator, mediator, serta sponsor dalam setiap peristiwa bencana.

kompas.com