Bengkulu Utara, kupasbengkulu.com – Seluas 92 ribu hektare lahan Kota Terpadu Mandiri Lais, Giri Mulya, dan Ketahun (KTM Lagita) belum bersertifikat.
KTM Lagita yang direncanakan menjadi pusat kota ini, pembangunannya telah dimulai sejak tahun 2011. Pendanaannya berasal dari pemerintah pusat, namun sayangnya hingga saat ini program belum tuntas.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bengkulu Utara, Fahrudin, membenarkan bahwa lahan tersebut memang belum bersertifikat. Dia mengatakan tahun ini baru akan diajukan anggaran pembuatan sertifikat tersebut.
“Tahun ini akan kita sampaikan dengan pihak pemerintah daerah untuk mengajukan anggaran sertifikat lahan KTM,” kata Fahrudin, Selasa (17/05/2016).
Menurutnya, hambatan dalam penyelesaian pembangunan KTM Lagita ini karena adanya kesalahan sistem dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun, setelah dilakukan koordinasi diperkirakan pembangunan KTM Lagita akan tuntas pada tahun 2019.
“Tahun 2017 mendatang akan ada lagi kuncuran dana dari pemerintah pusat,” tandasnya. (jon)